Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bentuk modifikasi yang kerap diterapkan pada sepeda motor naked adalah mengubahnya menjadi motor full fairing. Alasannya di antaranya adalah motor full fairing dianggap lebih keren.
Namun tahukah Anda, ternyata penggunaan full fairing secara serampangan justru tidak direkomendasikan. Ada beberapa kerugian yang pasti dialami.
Baca Juga
Andhika Nugroho, pemilik bengkel MaxTorque Motoshop, bengkel khusus motor 250 cc dan di atasnya yang ada di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjelaskan lebih jauh soal ini.
Menurutnya, biasanya motor naked itu tidak dilengkapi dengan radiator. Jadi, motor seperti ini hanya mengandalkan terpaan angin saja saat motor berjalan.
Masalahnya, dengan menutup ruang mesin dengan fairing, maka bersamaan dengan itu jalur angin untuk mendinginkan mesin pun akan semakin sedikit.
"Dengan adanya pemasangan fairing tentu menghambat atau mengurangi angin yang diterima oleh mesin, maka dari itu cenderung mesin lebih panas," ujar Andhika kepada Liputan.com, Senin (9/1/2017).
Selain itu, menurut Andhika motor yang dimodifikasi full fairing juga kemungkinan bisa lebih boros bahan bakar. Pasalnya, unsur aerodinamika kurang diperhatikan saat melakukan modifikasi sehingga alur angin kurang terhambat.
Laman Bikeadvice pada 2011 lalu pernah menuliskan riset tentang ini. Disebutkan bahwa motor seperti ini setidaknya memiliki tiga kerugian. Pertama, konsumsi bahan bakar bisa boros 13 persen, emisi gas buang bertambah empat persen, dan mengurangi keawetan jeroan mesin.
Advertisement