Liputan6.com, Jakarta - Etios Valco adalah satu produk yang terkena imbas dari kehadiran low cost green caiosr (LCGC) Toyota Agya, terutama varian mesin 1,2 liter. Penjualannya tak begitu menggembirakan jika dibanding yang lain.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan bahwa penjualan yang "seret" ini bukan tanpa sebab. Ia mengatakan bahwa masalah dari model ini adalah ia tidak dilengkapi dengan transmisi matik.
"Masalahnya di Etios itu tidak ada transmisi matik. Kalau Agya kan ada pilihan matiknya. Jadi lebih banyak konsumen yang pilih Agya matik," ujar Soerjo, kepada sejumlah wartawan di ajang IIMS 2017 di JIExpo baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi di laman resmi Toyota, Etios Valco memang hanya dilengkapi dengan transmisi manual, dengan mesin 1,2 liter. Total ada empat varian Etios Valco yang dijajakan pabrikan terbesar di Indonesia tersebut.
Namun demikian, bukan berarti Toyota akan begitu saja menyematkan transmisi matik pada Etios Valco. Nandi Julyanto, director of production engineering and Karawang Plant TMMIN, pada Desember lalu pernah mengatakan bahwa hal itu sulit direalisasikan karena pengembangannya sendiri tidak dilakukan di sini, tapi di India dan Brasil.
"Kalau seandainya hanya Indonesia yang minta, kami repot. Konsumen ada yang minta juga, tapi saat ini tidak mungkin," ujarnya kala itu.
Faktor ini juga yang nampaknya membuat PT TAM kurang percaya diri memboyong Etios Valco di ajang IIMS 2017. Tak ada Etios Valco di booth besar mereka.
Soerjo enggan berkomentar soal tidak diboyongnya mobil ini. Ia hanya menyebut kalau belakangan ini, penjualan Etios Valco sedang bagus, lebih banyak dari produksinya. "Produksinya tidak sampai 100, mungkin 60 unit saja," terangnya.