Liputan6.com, Kentucky - Nicky Hayden dikebumikan di kota kelahirannya, Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat, Senin (29/5). Pria yang menyabet gelar juara dunia MotoGp 2006 itu menghembuskan nafas terakhir, Senin (22/5), setelah berjuang dari kondisi kritis pasca kecelakaan lima hari sebelumnya.
Prosesi pemakaman Hayden rupanya sangat menyedot perhatian para bikers di negeri Paman Sam.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Autoevolution, Rabu (31/5/2017), setidaknya, hadir 2.000 bikers lokal dan beberapa negera bagian lain seperti Arizona, Georgia, serta Texas. Mereka bergabung untuk memberikan penghormatan pada pemilik nomor 69.
Menurut panitia penyelenggara, kehadiran ribuan para bikers tersebut di luar ekspektasi. Pasalnya, prosesi pemakanan awalnya hanya diperkirakan akan diikuti 200 orang.
Seperti diketahui, pembalap yang dijuluki The Kentucky Kid itu mulai menekuni dunia balap sejak kecil. Bahkan dia kerap melakukan balapan dengan orang-orang yang dua kali dari umurnya.
Karena postur tubuh kecil, dia harus berada di urutan buncit. Itu dilakukan karena harus ada seseorang yang memegang grid dari belakang agar tak jatuh. Sebab kaki Hayden tak dapat menyentuh tanah.
Saat remaja Hayden benar-benar masuk dunia balap. Di usianya ke-17 atau SMA dia menjadi pembalap pabrikan Honda RC45. Pada 1999, dia memenangkan kejuaraan AMA Supersport dengan tim pribadi Honda.
Setelah beberapa kali kemenangan di AMA Supersport pada 2003 dia masuk tim utama balapan MotoGP. Di 2006 dia berhasil menjadi juara dunia, yang kala itu menjadi lawan terberatnya Valentino Rossi.
Setelah sempat menjadi bagian tim Repsol Honda, Hayden pun berpindah-pindah tim, mulai dari Ducati dan lainya. Pada 2015, dia mengumumkan akan terjun ke Kejuaraan Dunia Superbike di 2016 lalu.
Hayden tetap di Ten Kate Honda (sekarang dikenal sebagai Tim Red Bull Honda World Superbike) untuk musim 2017, bermitra dengan Stefan Bradl.
Musim MotoGP 2017, Hayden kembali ke MotoGP sebagai pengganti saat para pengendara Honda cedera. Di Aragon, Spanyol, dia pun finis ke-15.