Ajari Safety Riding, Polwan Ajak Anak SMA Bonceng Moge

Satlantas Polres Garut menghadirkan Polwan bermoge dalam kegiatan safety riding.

oleh Yurike Budiman diperbarui 31 Jan 2018, 03:25 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 03:25 WIB
Polwan  Bermoge
Seorang polwan membonceng anak SMA dalam kegiatan safety riding di salah satu sekolah di Garut, Jawa Barat (SatlantasPolresGarut)

Liputan6.com, Garut - Kegiatan Safety Riding yang dilakukan oleh Satlantas Polres Garut di sekolah menengah atas (SMA) negeri 11 Garut Jawa Barat, Selasa (30/1/2018) pagi tadi, membuat decak kagum para siswa. Pasalnya, dalam acara ini menghadirkan seorang polwan berhijab yang menunjukkan aksinya dengan mengendarai motor gede (moge).

Kepiawaian polwan cantik dalam mengendarai motor yang memiliki mesin 900 cc tersebut juga dirasakan langsung oleh dua siswa dan seorang guru yang menjadi boncengannya.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @satlantaspolresgarut, tampak para siswa yang menjadi peserta giat ini sangat antusias dan kagum ketika melihat sang polwan beratraksi di atas tunggangannya dengan meliak-liuk di antara pembatas atau traffic cone yang dipasang di tengah lapangan sekolah.

Aksi ini dilakukan semata untuk mensosialisasikan safety riding atau keselamatan berkendara kepada para siswa karena melihat masih banyaknya pelajar yang berkendara di jalan raya tanpa ada izin mengemudi atau di bawah umur.

 

 

Polwan Dengan Moge Blusukan Ke Sekolah, Kegiatan Safety Riding dengan Moge yang dikendarai oleh Polwan sontak mengejutkan para siswa dan Guru-guru. Pasalnya Motor yang dikendarai ini memiliki kecepatan mesin 900cc yang Notabene di pakai oleh Para Pengendara Pria. Guru dan siswa pun di ajak mengendarai motor tersebut. ________________________________________________ @jokowi @winnycharita @royke_lumowa @wigunabudisatria @erikbangun_38 @tejorenoi @polisi_indonesia @alsguricci @police_movie @divisihumaspolri @halo_polisi @polantasindonesia @ntmc_polri @rtmcjabar @berita_polisi_terkini @tribratanewsdotcom @polisijawabarat @westjavapolice @berita_polisi_terkini @polisi_wanita @polresgarut @indozone.id @bappeda @halamansebelas @mojanglodaya __________________________________________________ #polri #polresgarut #promoter #tmcgarut #polisi #police #polwan #jawabarat #polwan #polisisahabatmasyarakat #polisikeren #longweekend

A post shared by Satuan Lalu Lintas (@satlantaspolresgarut) on

Kuasai Teknik Berkendara Ini kalau Mau Selamat di Jalan

Mengendarai Big Bike
Mengendarai Big Bike di ajang Honda Safety Riding Instructur Competition 2017 (Foto: Istimewa).

Empat instruktur safety riding binaan PT Astra Honda Motor (AHM) mengikuti kompetisi The 18th Safety Japan Instructors Competition 2017 yang berlangsung di Suzuka, Jepang pada 19-20 Oktober 2017.

Senior Analyst Safety Riding AHM Johanes Lucky yang mendampingi keempat instruktur dalam kompetisi tersebut menjelaskan, dalam ajang kompetisi internasional ini, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan keselamatan berkendara dalam ujian teori dan praktik. Salah satu ujian praktik tersebut adalah course slalom.

Lucky bercerita, uji slalom menguji kemampuan instruktur dalam mengontrol sepeda motor dengan optimalisasi putaran gas, pengereman dan juga pengendalian setang kemudi. Instruktur harus mampu mengombinasikan ketiga kemampuan untuk melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan penguji.

Menurutnya, sebenarnya setiap jenis atau tipe sepeda motor memiliki kemampuan untuk melewati beberapa rintangan. "Nah, dalam cource slalom, instruktur diuji seberapa jauh dia mampu menguasai sepeda motor," jelas dia saat ditemui di Sirkuit Suzuka, Jepang baru-baru ini.

Teknik slalom ini seharusnya juga dikuasai oleh pengendara motor di jalan raya sehingga ketika pengendara ada di jalan raya bisa mengontrol sepeda motor dengan baik.

"Seumpama dia harus berbelok dia harus paham kapan mulai mengerem dan di mana bisa membuka putaran gas. Lalu juga harus paham menikung dengan kecepatan berapa. Itu semuanya akan memengaruhi di jalan raya," dia melanjutkan.

Lucky menjelaskan, saat ini banyak pengendara motor yang tidak menguasai teknik slalom. Akibatnya sangat parah yaitu sering terjadi kecelakaan.

Oleh sebab itu, ia pun berharap agar keempat instruktur safery riding yang mengikuti kompetisi di Jepang ini bisa menularkan pengetahuannya kepada instruktur lain yang ada di Indonesia. Selanjutnya, para instruktur tersebut juga membagi pengetahuan kepada para pengendara motor.

Tujuannya, dengan adanya pengetahuan mengenai slalom ini bisa menurunkan angka kecelakaan di Indonesia. Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2015 mencapai 98,9 ribu kasus.

Angka ini meningkat 3,19 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 95,5 ribu kasus. Dengan adanya pengetahuan mengenai slalom dalam safety riding ini, diharapkan angka kecelakaan tersebut bisa terus menurun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya