Motor Kebanjiran, Ganti Oli Tak Cukup Sekali

Untuk membersihkan sisa air banjir yang masuk ke dalam mesin, ganti olinya tidak cukup sekali.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2018, 15:11 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 15:11 WIB
Terobos Banjir, Puluhan Motor Mogok di Kelapa Gading
Para pengendara mendorong motornya yang mogok saat melintasi banjir di Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (15/2). Hujan lebat mengguyur Jakarta sejak pagi hingga sore hari. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Saat hujan deras turun, yang pertama terbesit di dalam pikiran adalah rute perjalanan pulang. Apakah bebas banjir atau tidak. Meskipun Anda sudah merencanakan rute yang sempurna, sering kali banjir menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Dalam kondisi demikian seringkali sepeda motor terpaksa menerobos banjir. Bahkan, ada kalanya motor mengalami mogok.

Setidaknya ada tiga hal pemicu motor mogok ketika menerabas banjir. Apa saja itu?

Motor mogok yang terjena banjir, bisa disebabkan filter udara. Potensi masuknya air melalui filter udara jelas cukup besar. Sebab, komponen ini bertugas menyuplai udara dari luar untuk masuk ke ruang bakar.

“Menempati posisi paling depan pada bagian mesin filter udara bertugas untuk menyaring udara yang masuk ke ruang pembakaran. Kondisi filter udara yang sudah tidak baik bisa berakibat masuknya air ke dalam ruang pembakaran. Tentu saja hal ini berakibat pada mesin menjadi mati,” beber Ronny Chandra, Product Manager Aspira.

 

Selanjutnya

Selain itu tentu saja busi. Air dapat masuk melalui celah kepala busi. Busi sendiri bertugas menyokong pengapian pada mesin. Jika kemasukan air maka tidak ada api di ruang bakar. Ini yang menyebabkan motor mogok.

“Bagian berikutya pada mesin yang berada pada posisi rendah dan berpotensi terkena banjir adalah busi. Kondisi kabel penutup busi yang tidak baik, misalnya ada sobekan bisa mengakibatkan pengapian tidak sempurna dan berujung kepala busi yang basah terkena air,” terang Ronny Chandra.

Lalu bagian lain paling rendah dan berpotensi menyebabkan mogok adalah knalpot. Bukaan gas yang tidak konstan ketika melewati genangan air mengakibatkan adanya tarikan udara masuk ke dalam dari knalpot menuju ruang pembakaran sehingga mesin bisa mati. “Melalui knalpot, air ini masuk melalui lubang kecil dekat bagian silinder,” tambahnya.

“Walaupun tampaknya murah dan mudah, filter udara dan box filter udara perlu diperhatikan kondisinya. Sebaiknya minimum lakukan pengecekan sebulan sekali terhadap kendaraan untuk memastikan Anda tidak terjebak dalam masalah ketika melewati genangan," imbuhnya lagi. 

Hal di atas adalah risiko yang harus diambil ketiga menerobos genangan air yang cukup dalam. Risiko lainnya adalah oli mesin bisa tercampur dengan air.

 

Selanjutnya

Nah, ketika oli mesin tercampur dengan air, apakah cukup keluarkan airnya, lalu diganti dengan pelumas baru? Boleh saja, namun ternyata bukan hanya sekali ganti oli lalu selesai persoalan.

Setidaknya menurut Ronny Chandra, ganti oli setelah air dikeluarkan, ada proses penggantian berikutnya. Usai dimasukkan oli baru, kemudian nyalakan mesin selama 10 menit.

Setelah oli bersirkulasi dalam mesin untuk menarik air yang tersisa, kuras kembali oli di dalam mesin. Lalu masukkan pelumas kembali.

“Ketika oli yang terkuras tidak ada buih atau bercak kecoklatan, mesin sudah sehat dan siap digunakan kembali,” tutup Ronny Chandra.

Penulis : Nazar Ray

Sumber : Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya