Liputan6.com, Jakarta Motor skutik merupakan andalan bagi penggunanya untuk menghadapi kemacetan di ibu kota. Namun, terkadang motor skutik terasa lebih boros pada situasi tertentu.
Borosnya mungkin bisa sampai seperdua puluh dari biasanya, seperti dikatakan Zahid, Service Education Yamaha. Bahkan penyebabnya bisa saja hanya karena masalah yang simpel.
Advertisement
Baca Juga
Selain karena kurangnya perawatan sepeda motor, borosnya skutik juga disebabkan oleh gaya berkendara yang salah. Hal ini terutama terjadi ketika pengendara melaju di antara kemacetan atau sebentar gas, sebentar rem (stop and go).
"Kalau jalanan stop and go, yang perlu diperhatikan sebenarnya gas dan rem saja sih. Kalau soal rem, pastikan terlepas saat kita sedang gas. Atau waktu kita ingin melakukan pengereman, gas dilepas dulu," kata dia.
Ia menyoroti bahwa kebiasaan kecil yang justru banyak dilakukan oleh pengendara skutik ini dilatarbelakangi ketidaktahuan atau ketidaksadaran fungsi alat-alat tersebut, baik gas maupun rem.
Â
Selanjutnya
Buat gambaran saja, skutik adalah kendaraan bemotor yang mesinnya langsung merespon dan menyebabkan putaran roda pada saat gas dipuntir.
Namun ketika pengendara tanpa sadar tetap menggenggam tuas rem, maka putaran itu pun tetap terjadi, meskipun tidak ada pergerakan alias tertahan.
"Tidak boleh berbarengan antara buka gas dan rem. Soalnya itu sama saja menahan putaran roda belakang, jadi cenderung lebih boros," ujarnya.
Bahkan bukan hanya urusan boros yang terjadi saat kesalahan ini dilakukan. Pasalnya, rem yang menahan roda berarti pengemudi membuat kampas rem bekerja ekstra sehingga membuat daya hentinya ikut berkurang.
"Efek lainnya, ya kampas rem jadinya akan cepat habis (karena menahan daya dorong dari roda yang seharusnya bergerak)," tambah dia.
Sumber : Otosia.com
Advertisement