Liputan6.com, New York - Brembo baru saja memperkenalkan kaliper rem revolusioner untuk supercar pada New York Auto Show 2018. Sistem pengereman ini mengadopsi desain baru yang dapat mengurangi bobot hingga 400 gram pada setiap roda.
Menurut Brembo, hal tersebut membuatnya memiliki rasio weight-to-stiffness terbaik untuk sebuah kaliper berbahan aluminium. Dibanding kaliper dengan tingkat kekakuan yang sama, kaliper milik Brembo lebih ringan hingga 8 persen.
Dilansir Carscoops, untuk menciptakan kaliper rem tersebut, Brembo mengoptimalkan topology, sebuah perangkat lunak yang dapat mensimulasikan kekakuan sebuah komponen sekaligus menghitung penggunaan material berlebih. Sehingga geometri yang baru dapat tercipta sekaligus mengoptimalkan performa.
Advertisement
Baca Juga
Pengalaman Brembo selama lebih dari 45 tahun di dunia motorsport turut berkontribusi dalam pengembangan kaliper rem terbaru ini. Dengan bentuknya yang minimalis, ini menjadi salah satu alasan Pagani memilihnya untuk menjinakkan supercar Huayra yang bertenaga 720 Tk.
Brembo juga mengatakan kaliper rem ini dapat dipesan dengan warna yang menyesuaikan warna pilihan pada supercar eksklusif. Selain mendongkrak penampilan, performa pengereman juga meningkat.
Trik Menghindari Tabrakan Beruntun
Kejadian yang tak terduga pasti pernah dialami pengendara mobil. Salah satunya saat pengemudi mengerem mendadak dan akhirnya mengalami tabrakan beruntun.
Untuk menghindari hal tersebut, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, pengendara harus melihat situasi di sekitarnya saat melakukan pengereman.
"Jadi tidak hanya ngerem, kita juga harus memikirkan akan mau bawa kendaraan ini ke mana. Sekarang kan kendaraan banyak fitur keamanan bagus seperti ABS atau EBD. Nah ini diciptakan bukan hanya memikirkan ngerem saja, tapi tindak selanjutnya dari ngerem itu bagaimana. ABS-kan membuat mobil stabil, sedangkan jarak remnya dengan mobil konvensional itu sama," kata Sony di sela acara safety driving bersama Suzuki di Sentul, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya, hal yang terpenting agar tak mengerem secara mendadak yakni harus menjaga jarak. Namun saat melakukan pengereman, setir tidak boleh goyang atau sampai banting setir.
"Kita butuh waktu untuk menghindar. Tapi saat kita melakukan panic braking atau emergency braking, mobil harus lurus. Menghindarlah pada saat kecepatannya bisa dikuasai. Kalau kita menghindar di kecepatan tinggi, yang terjadi adalah selip, yawing dan sebagainya," kata Sony.
Saat menghindar pengemudi harus langsung melihat kaca spion, harus ke arah mana yang sekiranya aman.
"Lihat juga mobil depan menghindar ke mana," ujarnya.
Teknik rem juga tergantung pada mobilnya. Jika mobil yang tanpa ABS, ada dua teknik pengereman.
"Mobil non ABS itu ada teknik pulse dan threshold. Threshold ga akan bisa dilakukan kalau panik, harus tenang itu. Jadi harus pulse yang pelan-pelan 'tap tap tap', itu aman. Kalau teknologi mobilnya canggih ya rem sekali aja," pungkasnya.
Sony menyarankan agar pengendara bisa menjaga jarak aman dari mobil depan ketika melaju. Sehingga begitu mobil di depan Anda melakukan rem mendadak, Anda masih bisa menghindar, antisipasi, serta memberikan informasi kepada mobil belakang Anda.
Advertisement