Mesin Truk Scania Tak Masalah Tenggak Solar Biasa, Ini Alasannya

Dengan mesin dan segala teknologi yang ada pada truk terbaru Scania New Truck Generation, kualitas bahan bakar Indonesia tak akan pengaruhi performa truk.

oleh Yurike Budiman diperbarui 29 Jul 2018, 13:12 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2018, 13:12 WIB
Scania
Truk Scania mampu menerima bahan bakar berkualitas rendah seperti yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors resmi memperkenalkan truk terbarunya, Scania New Truck Generation. Mesin dan teknologi baru yang disematkan, nyatanya tak mempengaruhi performa kendaraan karena penggunaan bahan bakar berkualitas rendah di Indonesia.

Seperti diketahui, berdasarkan penilaian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) banyaknya SPBU yang menjual BBM oktan rendah RON 89 sangat bertentangan dengan tren penggunaan energi ramah lingkungan dimana Indonesia belum lolos dengan Euro 2.

Menanggapi hal tersebut, Sven Erik Gustafsson selaku Director of Sales and Marketing Scania Mining mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai studi terkait bahan bakar yang akan digunakan di setiap negara.

"Kami sudah melakukan studi di berbagai lapangan (negara) mengenai variasi dari bahan bakar berkualitas, termasuk yang ada di Indonesia," kata Erik usai acara peluncuran truk baru Scania New Truck Generation di Kemayoran, beberapa waktu lalu.

Ia yakin mesin Scania mampu menyesuaikan kualitas bahan bakar di negara yang menjadi pasarnya.

Selanjutnya

"Kami cukup yakin telah mempersiapkan mesin agar bisa tetap kokoh dan tangguh, untuk bisa menyesuaikan berbagai macam tipe bahan bakar," ujarnya.

Erik juga menambahkan, persoalan kualitas bahan bakar menjadi salah satu tantangan Scania sebagai produsen truk dan bus asal Swedia tersebut.

"Itu merupakan suatu tantangan tapi bagi kami ini sudah jadi bagian dari persiapan mereka untuk menambah pasar di Indonesia," ujar Erik.

"Mesin Scania NGT cukup tangguh menghadapi beragam jenis fuel," lanjutnya.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi market yang penting bagi Scania karena tidak hanya dari pasar off road, tapi juga on road pun akan menjadi salah satu fokus Scania untuk bisa masuk ke pasar yang lebih besar lagi. Pada 2020 nanti diharapkan kontribusi dari penjualan global Scania sepertiganya berasal dari pasar Asia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya