Siap-Siap Kecewa, Mazda RX Vision Akan Tinggalkan Mesin Rotary Murni

Mazda menegaskan niatnya meluncurkan kendaraan listrik pertamanya. Gagasannya ada dua. Yang pertama, RX Vision menggunakan baterai dan motor listrik. Pilihan kedua dengan model range-extender.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2018, 07:02 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 07:02 WIB
Membedah Jurus Kamekameha `Dragon Ball` di Mesin Rotari Mazda
SKYACTIV-R yang dibungkus dalam konsep RX-VISION tentu mengusung solusi baru untuk menjawab permasalah yang ada pada mesin rotari terdahulu.

Liputan6.com, Paris - Bagi Anda yang mengidam-ngidamkan penerus kesuksesan mesin rotary, maka Anda harus siap-siap kecewa. Pasalnya, konsep resmi RX Vision atau calon Mazda RX-9 ini tak pakai jantung mekanis bergenre Wankel alias rotary engine murni.

Produksi mesin ini dihentikan pada 2012, sebagai penggerak Mazda RX-8. Bagi penggemar Mazda, ini seperti kabar pilu. Sebab Mazda amat lekat dengan Wankel, dengan raungan mesin yang khas. Tapi belum sepenuhnya berakhir.

Mereka menyampaikan info resmi di Paris Auto Show 2018, minggu ini. Mazda menegaskan niatnya meluncurkan kendaraan listrik pertamanya. Gagasannya ada dua. Yang pertama, RX Vision menggunakan baterai dan motor listrik. Pilihan kedua dengan model range-extender. Jarang terdengar di telinga kita soal mobil range extender.

Begini konsepnya. Contoh paling nyata kendaraan range extender ialah BMW i3 REX. Ia pakai mesin konvensional dan baterai. Saat baterai habis, mesin konvensional membakar BBM fosil untuk mengisi ulang baterai, bukan menggerakkan kendaraan. Penggerak utamanya, tetap motor listrik. Lho, katanya mengurangi emisi, tapi kenapa masih pakai mesin internal combustion? Pada beberapa mobil, pembakaran pakai gas petroleum cair (LPG), yang lebih rendah emisi dari bahan bakar fosil lain.

Sayangnya, Mazda belum mau membocorkan tipe bahan bakar yang dipakai. Yang jelas, mereka tetap pakai Wankel, namun dengan dimensi yang kecil dan diklaim lebih senyap. Ini yang menghilangkan karakter sebagai mobil sport. Menurut Mazda, tipe macam ini sangat ideal sebagai range extender, lantaran output yang relatif tinggi dan ukurannya yang kompak.

Padahal, pada Tokyo Motor Show 2015, mereka percaya diri mengembangkan Wankel sepenuhnya untuk RX Vision. Kami mendengarnya langsung. Namun regulasi emisi makin ketat. Mazda mesti putar otak. Jadilah sebuah mobil Mazda EV rotary range extender.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Realisasi

Bentuk pahatan RX Vision dipamerkan pada 2015. Saat menjadi kendaraan produksi massal, kami harap bentuknya tak berubah. Tampilannya menurut kami sangat atletis dan proporsional. Belum ada nama yang pasti buat RX Vision jika jadi produk massal. Banyak yang mengatakan ia bakal jadi penerus RX-7, RX-8 dan ada pula yang beranggapan pakai nama RX-9. Kami lebih suka pakai nama RX-9, sebagai barang baru.

Apapun namanya, jika Mazda hanya menyuguhkan full EV baru, maaf harus kami katakan: Mazda generasi baru sama saja dengan Nissan Leaf atau Chevy Bolt. Tak punya karakter mobil sport, apa pun bentuknya. Kami sebetulnya juga paham, soal rencana perusahaan yang disebut Sustainable Zoom-Zoom. Mereka mulai menyiapkannya, sebagai langkah bisnis Mazda pada 2030.

Inisiatif ini menjadikan Mazda memproduksi mobil listrik 5% pada akhir dekade berikutnya. Dan 95% sisanya diisi jenis mobil hybrid. Kita tunggu saja kejutan yang dilakuan Mazda selanjutnya. 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya