Liputan6.com, Jakarta - Mobil baru memiliki aroma yang khas. Aroma tersebut hanya muncul saat mobil baru keluar dari pabrik. Bahkan, pengharum mobil menawarkan aroma serupa bagi Anda yang menyukai aroma ini.
Namun ternyata, bau ini tidak disukai konsumen di Cina. Menurut J.D. Power China Initial Quality Study 2018, 10% pembeli mobil di sana membenci bau khas mobil baru. “Aroma interior tidak enak masih menjadi masalah utama,” kata Brent Gruber, senior director J.D. Power, seperti diwartakan Detroit Free Press.
Advertisement
Baca Juga
Ya, di Cina, bau mobil baru malah menjadi masalah terbanyak kedua, selain konsumsi bahan bakar. Dan angka itu konsisten dalam beberapa tahun belakangan. Cina adalah pasar mobil terbesar di dunia. Sepatutnya pabrikan otomotif peka terhadap masalah ini.
Adalah Ford yang berusaha mencari jalan keluar. Mereka sedang membuat inovasi teknologi untuk mengeliminir bau khas mobil baru. Belum ada solusi pasti berupa teknologi seperti apa, tapi mereka sedang merancangnya.
Tepatnya sudah berjalan sejak tahun lalu. Ford membentuk tim terdiri dari 18 orang dengan sensitifitas indra penciuman sangat tajam untuk mengidentifikasi penyebab timbulnya bau. Para “Golden Noses”, istilah buat mereka, mengendus tiap komponen interior mobil, menemukan sumber bau yang tidak disukai konsumen Cina. Mulai dari karpet lantai, jok, sampai lingkar kemudi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Hasilnya didapat, bau mobil baru disebabkan senyawa organik yang mudah menguap. Biasanya dihasilkan oleh material kulit, plastik dan vinyl. Bahan-bahan kimia yang dipakai untuk perakitan, juga berkontribusi menciptakan bau.
Langkah Ford selanjutnya, mendaftarkan paten teknologi ciptaan mereka. Memang teknik yang digunakan belum tercipta, ini untuk mencegah usaha yang sudah dilakukan Ford diklaim oleh pabrikan lain. Lembaga hak cipta dan paten Amerika Serikat sendiri belum mengeluarkan hasilnya, sehingga Ford belum dapat bergerak lebih jauh.
Proses yang digambarkan dalam paten adalah dengan membakar senyawa penyebab bau. Caranya dengan memarkirkan mobil di bawah terik matahari, membuka sedikit kaca jendela, menyalakan mesin, pemanas serta kipas. Sistem itu termasuk juga perangkat lunak khusus dan sensor kualitas udara. Lantas yang paling utama, teknologi ini diperuntukkan untuk kendaraan semi-autonomous. Sumber dari pabrikan mengatakan, tidak ada rencana inovasi ini hadir di lineup mobil sekarang.
Jadi banyak sistem yang dibutuhkan, seperti terlampir dalam pengajuan paten. Karena berhubungan dengan teknologi swakemudi, mobil baru nantinya mampu membaca kondisi cuaca dan bergerak secara otomatis ke posisi terik matahari lalu membuka sendiri kaca jendela untuk menghangatkan kabin. Lebih tepatnya, teknologi ini bekerja sebelum mobil jatuh ke tangan konsumen.
Memang semuanya masih sebatas eksperimen, belum ada realisasinya. Pihak Ford pun enggan membicarakan teknologi itu secara spesifik. Tapi ini menjadi bukti pabrikan agar mendapatkan loyalitas konsumen di pasar paling berharga.
Sumber: Oto.com
Advertisement