Kerennya Mobil Ford Jadul Bermesin Ferrari

Mobil Ford lansiran 1932 ini telah dibenamkan mesin Ferrari 308.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 23 Okt 2017, 16:20 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2017, 16:20 WIB
Ford dan Ferrari  atau Fordrrari
Ford dan Ferrari atau Fordrrari. (Motor1)

Liputan6.com, Los Angeles - Brand Ford memang cukup legendaris. Merek perusahaan otomotif asal Amerika Serikat ini telah ada di sejak 1903 atau sekitar 114 tahun lalu. Tak heran beberapa kolektor mobil Ford masih memiliki model-model lawas, termasuk mobil Ford lansiran 1932.

Hanya saja, Ford jadul yang satu ini sangat berbeda, sebab meski desain luar tampak mirip di eranya, kondisi bagian jantung pacu telah banyak dirombak, dan dibenamkan mesin Ferrari 308.

Dilansir dari Motor1, Senin (11/10/2017), mobil yang kini disebut ‘Fordrrari’ ini telah mengalami transplantasi, khususnya di bagian mesin yang lebih sangar dari Ferrari 308 yaitu mesin V8 berkapasitas 3,0 liter.

Tak hanya itu, para desainer yang memodifikasi mobil ini juga memasangkan turbocharger untuk mengubah Coupe menjadi monster, sehingga daya yang dihembuskan mencapai 950 Tenaga kuda.

Tak lupa, mereka juga melengkapinya dengan lencana kuda jingkrak dan bodi merah satin Vintage Flatz yang menjadi ciri mobil keluaran Ferrari Maranello.

Tak hanya sekadar dapur pacu saja yang diubah, semuanya telah dirombak termasuk suspensi belakang independen dan gearbox manual enam kecepatan Tremec dengan kopling racing.

Bahkan mobil ini telah menggunakan rem cakram pada as roda depan dan belakang yang bersembunyi di balik roda 18 inci custom, dipadukan dengan slick dan suspensi KW suspension.

Namun sayang, meski pada bagian interior tidak dijabarkan secara detail, mobil ini diklaim telah menggunakan beberapa fitur canggih seperti mobil masa kini. Misalnya, power window dan alat pengukur berupa Dakota Digital.

Keren kan? Dan ternyata Anda bisa memilkinya. Sebab, Fordrrari yang merupakan proyek work-in-progress dan sempat hadir di pameran SEMA di Las Vegas.

Kini mobil tersebut siap mencari pemilik baru dan dipajang di dealer MP Classics World yang berlokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Jika berminat, maka untuk menebus mobil hasil kanibal tersebut Anda harus merogoh kocek US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3,3 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Keren, Mitsubishi Colt Diesel Disulap Jadi Musala Berjalan

Gelaran [Jakarta Custom Culture (JCC) 2017, tak hanya menampilkan berbagai modifikasi mobil atau motor. Namun, acara yang dihelat di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat ini juga menampilkan modifikasi truk.

Bukan untuk kontes modifikasi, tapi satu unit Mitsubishi Colt Diesel ini disulap menjadi musala berjalan, dan memudahkan pengunjung muslim untuk menunaikan salat lima waktu.

"Kami gunakan musala berjalan ini untuk syiar kepada masyarakat, kami juga memfasilitasi pengunjung pameran untuk beribadah, salat lima waktu," kata Yulianto Eko Priyono, Kepala Cabang wilayah Jakarta Wong Solo Group, saat berbincang dengan Liputan6.com, di area Jakarta Custom Culture (JCC) 2017 akhir pekan lalu.

Ia melanjutnya, musala berjalan ini dimodifikasi di bengkel milik Wong Solo Group, dan semua desain musala diciptakan sendiri. Untuk kapasitasnya, musala berjalan ini dapat menampung 15 orang untuk salat berjamaah.

Selain itu, musala berjalan ini lengkap dengan speaker untuk adzan, serta empat titik wudhu, yaitu depan dua dan belakang dua, dengan penampungan air wudhu sebanyak 200 liter. "Musala berjalan ini baru satu unit, nanti kita bakal tambah lagi untuk daerah luar Jawa, seperti Lampung," ia menambahkan.

Sementara itu, pihak Wong Solo Group juga belum memberikan tarif untuk menyewa musala berjalan ini bagi penyelenggara pameran. Nantinya, selain musala berjalan dan food truck yang memang sudah tersedia, juga bakal ada toilet berjalan, karena biasanya sebelum wudhu, ada jemaah yang memang hendak buang air kecil.

"Baru pertama dibawa, sekaligus kita mau melihat kekurangan musala berjalan ini. Rencananya juga ada toilet berjalan, dan bagaimana menampung air wudhu agar tidak menggangggu dan bisa terserap di tanah," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya