Alasan Penjualan Mitsubishi Xpander Kalah dari Toyota Avanza pada Oktober 2018

Menurut Gaikindo, pada Oktober 2018 lalu, raihan Xpander secara wholesale hanya mencapai 5.408 unit, sedangkan pada September tembus 6.276 unit.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 25 Nov 2018, 10:16 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 10:16 WIB
Mitsubishi Xpander
Booth Mitsubishi di GIIAS 2017. (MMKSI)

Liputan6.com, Palembang - Mitsubishi Xpander kini jadi produk andalan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Bahkan di 2018, beberapa bulan di antaranya Xpander menjadi mobil terlaris di Indonesia.

Hanya saja, menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Oktober 2018 lalu, raihan Xpander secara wholesale (penjualan pabrik ke dealer) hanya mencapai 5.408 unit.

Jumlah tersebut menurun 16 persen dari bulan sebelumnya yang berada di angka 6.276 unit. Hal itu berbanding terbalik dengan rival utamanya, yaitu Toyota Avanza yang justru mengalami peningkatan hingga 9.358 unit dan kembali menduduki takhta.

Menanggapi turunnya wholesale Xpander membuat Head of Sales and Marketing Group MMKSI, Imam Chaeru Cahya menyatakan, Mitsubishi tidak hanya melihat perolehan wholesale saja, melainkan retail sales (penjualan dealer ke konsumen) juga.

“Jadi betul-betul yang di-delivery ke konsumen. Kalau lihat data Oktober kami masih on track, penjualannya itu 6.247 unit. Dibandingkan dengan September lebih tinggi 6.104. Jadi kalau data tersebut itu masih on track sesuai yang kami targetkan,” kata Imam saat ditemui di acara Xpander Tons of Reals Happiness di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (23/11/2018).

Bahkan Imam mengklaim, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih percaya pada Mitsubishi dan itu dibuktikan dengan tingginya Surat Pemesanan Kendaraan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyebab Turunnya Wholesale Xpander

Ekspor Mitsubishi Xpander
Ekspor perdana Mitsubishi Xpander (Mitsubishi).

Kendati demikian, Imam tak menampik saat ini masih ada Xpander yang belum semua terkirim kepada konsumen.

Karena itu, turunnya pada data wholesale, lebih disebabkan bukan karena permintaan melemah, tapi sangat tergantung dari suplai MMKSI.

“Kemaren memang kami konsentrasikan delivery ini ke wilayah Jabodetabek, karena berdasarkan demand yang cukup tinggi. Tetapi sekarang kami coba meratakan delivery ke seluruh Indonesia,” ucap Imam.

“Pabrikan MMKSI sudah komit produksi ditingkatkan. Mudah-mudahan outstanding ini bisa lebih cepat ter-delivery kepada konsumen yang menunggu,” sambungnya.

Menurut dia, produk Xpander yang belum terkirim hampir mereta di seluruh Indonesia, terutama untuk model Xpander bertransmisi matik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya