Liputan6.com, Bandung - Marc Marquez menghabiskan waktunya di kota Bandung pada pekan lalu (9-10 Februari 2019). Pada kesempatan tersebut, Marc Marquez menjalankan serangkaian acara bersama Repsol Honda Team dan juga berbincang-bincang bersama wartawan nasional.
Marc Marquez yang juga berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP 2018 lalu buka-bukaan soal targetnya di tahun 2019. "Â Tentu saja bukan sekedar berapa banyak balapan yang bisa saya menangkan (di tahun 2019), belajar dari Jepang 2015 saya menang lebih banyak dari balapan 2016. Dan saya tidak menjadi juara dunia karena saya tidak konsisten," ungkap Marquez.
Advertisement
Baca Juga
Baginya, memenangkan balapan merupakan hal yang penting tapi bukanlah yang utama. "Â Jadi yang terpenting adalah konsisten meraih podium, dan balapan meraih posisi tertinggi. Dan untuk menjadi juara dunia, minimal harus menang 6-7 balapan," sambungnya.Â
Meski tahun lalu berhasil meraih gelar juara dunia, Marquez merasa masih ada beberapa kesalahan kecil dan hal tersebut akan diperbaiki pada tahun ini.
Marquez dijadwalkan akan kembali mengikuti tes pramusim pada 20 Februari mendatang di sirkuit Jerez, Spanyol. MotoGP musim ini akan dimulai 10 Maret mendatang. Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terkait MotoE, Marc Marquez: Saya Masih Menikmati MotoGP
Kendaraan listrik merupakan masa depan dari perkembangan dunia otomotif. Mobil atau motor listrik dinilai bisa mengurangi polusi sekaligus meningkatkan efisiensi berkendara. Bahkan tren ini pun mulai menjalar ke dunia balap, khususnya FIM Enel MotoEWorld Cup yang akan diluncurkan tahun ini oleh Dorna Sports.
Rencananya MotoE akan digelar di lima sirkuit Eropa yang diikuti oleh 18 sepeda motor. 7 tim independen masing-masing akan mendapatkan dua sepeda motor, dan empat sepeda motor diperuntukkan untuk tim Moto2 dan Moto3 yang memutuskan untuk mengikuti.
Â
BACA JUGA
Â
Terkait dengan hal ini, Tetsuhiro Kuwata, Honda Racing Corporation (HRC) Director pun angkat bicara. " MotoE adalah pendekatan yang berbeda terhadap dunia balap motor. Dan ini baru menjadi titik awal pendekatan ini. Kami butuh mempertimbangkan pendekatan ini di masa depan, tapi ini terlalu cepat bagi kami. Jadi kita akan lihat apa yang terjadi di MotoE dan kami akan mempertimbangkannya di masa depan," ungkap Kuwata saat sesi interview di hotel Harris, Bandung.
Marc Marquez pun ikut mengomentari soal MotoE. "Saya pikir atau saya harap masa depan itu masih jauh, karena saya menikmati motor ini. Saya belum mencoba motor listrik, jika disiapkan saya akan mencobanya. Tapi saat ini kita akan menjalankan MotoGP yang saya nikmati," ungkap Marc Marquez ke wartawan.
Dikutip dari laman resmi MotoGP, suara dari MotoE akan memiliki keunikan tersendiri dan sangat berbeda. Motor elektrik akan lebih senyap, namun akan menyajikan suara yang biasanya tak terdengar akibat tertutup suara mesin konvensional. Suara yang terdengar adalah suara motor listrik membelah udara dan suara decitan akan memberikan pengalaman berbeda.
Advertisement