Jalan Aspal Lebih Aman Dilewati Dibanding Beton, Benarkah?

Saat ini jalanan di Indonesia, baik jalan utama maupun jalan pemukiman umumnya terbagi dalam tiga jenis, yakni jalan beton, jalan aspal, dan paving block.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 18 Feb 2019, 19:23 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2019, 19:23 WIB
Geopark Ciletuh
Perubahan jalan dari aspal ke beton (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini jalanan di Indonesia, baik jalan utama maupun jalan pemukiman umumnya terbagi dalam tiga jenis, yakni jalan beton, jalan aspal, dan paving block.

Tak hanya aspal, beberapa jalan bebas hambatan atau tol serta jalan utama diperkotaan besar saat ini telah menggunakan jalan beton.

Baru-baru ini, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dian Fatwa menyebut jalan Tol Trans Jawa dapat membuat ban cepat halus dan mudah meletus sehingga membahayakan keselamatan para pengguna karena berbentuk rigid pavement atau menggunakan beton.

Benarkah jalan aspal lebih aman dilalui kendaraan dan tidak mudah membuat ban pecah?

Melihat dari sisi keamanan, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menegaskan kecelakaan kendaraan karena ban pecah tidak memiliki sangkutan dengan kontur jalan yang dilalui.


Selanjutnya

"Semuanya sama, jadi jalan yang terbuat dari batu, aspal, rigid, block sama saja. Jadi nggak bisa bilang jalan mana yang tingkat kecelakaan tinggi, karena yang harus menyesuaikan itu kembali kepada pengemudi dan cara berkendaranya," kata Sony kepada Liputan6.com, Senin (18/2/2019).

Bukan jalan yang dilalui, Sony menegaskan, pengemudi harusnya lebih memperhatikan kendaraan yang digunakan dan kecepataan saat berkendara.

"Kecepataan berbeda, ada peraturannya, dan lebih memperhatikan manuver kiri dan kanan. Enggak, jalan rigid itu enggak lebih panas enggak juga lebih licin yang penting itu bagaimana mengemudinya," ujar Sony.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya