Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi merupakan rute yang banyak digunakan pembuat mobil untuk mengembangkan kendaraan listrik baru. Jaguar Land Rover dan BMW adalah perusahaan terbaru yang telah mengumumkan kemitraan mereka untuk mengembangkan teknologi elektrifikasi generasi berikutnya.
Seperti dilansir Car and Bike, Kamis (6/6/2019), kedua perusahaan tersebut bergabung untuk menciptakan teknologi elektrifikasi yang mendukung transisi dan akan mengembangkan Electric Drive Unit (EDU) generasi berikutnya.
Advertisement
Baca Juga
BMW i3 merupakan kendaraan all-electric pertama BMW yang diluncurkan pada tahun 2013. Perusahaan kemudian memperkenalkan i3S yang memiliki jangkauan dan kinerja listrik yang lebih baik.
"Laju perubahan dan minat konsumen pada kendaraan listrik sedang mengumpulkan momentum nyata dan itu penting untuk bekerja di seluruh industri. Kami telah membuktikan bahwa kami dapat membangun mobil listrik yang mengalahkan dunia, tetapi sekarang kami perlu meningkatkan teknologi untuk mendukung generasi berikutnya dari produk Jaguar dan Land Rover," kata Jaguar Land Rover Engineering Director, Nick Rogers.
Menurut perjanjian baru, kedua perusahaan akan berinvestasi bersama dalam penelitian, pengembangan teknik dan pengadaan yang akan memberikan skala ekonomi untuk mendukung peningkatan adopsi konsumen terhadap kendaraan listrik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perakitan Baterai
"Jelas dari diskusi dengan BMW Group bahwa persyaratan kedua perusahaan untuk EDU generasi berikutnya untuk mendukung transisi ini memiliki tumpang tindih yang signifikan untuk kolaborasi yang saling menguntungkan," ujar Rogers.
EDU akan diproduksi oleh masing-masing perusahaan di fasilitas produksi mereka sendiri. Untuk Jaguar Land Rover akan berada di pusat manufaktur mesin berbasis Wolverhampton.
Proses ini akan dilengkapi dengan pusat perakitan baterai yang baru-baru ini diumumkan di Hams Hall, Birmingham. Sistem powertrain elektrifikasi akan dipasok ke pabrik kendaraan global Jaguar Land Rover.
Advertisement