Liputan6.com, Jakarta - Honda memiliki sederet model moge mulai cruiser, adventure, super sport dan naked. Semuanya memiliki performa buas. Namun apakah monster-monster ini juga laris? Dan siapa yang jadi tulang punggung big bike?
Di sela peluncuran Honda Genio terbaru, kami menanyakannya pada Thomas Wijaya, Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM), “Kalau bicara 500cc ke atas (Big Bike), tulang punggung Honda itu CMX 500 Rebel dan CB 500 X. Setelah dua itu, dilanjutkan oleh CB 650R, Neo Sport Café. Angkanya cukup besar, Rebel sanggup menyumbang 60 persen dari total penjualan motor besar Honda. Sementara CB 500 X dan CB 650R, kurang lebih memiliki porsi sebesar 15 persen. Tahun ini, kurang lebih sebanyak 200-300 unit sudah laku terjual,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Masuk akal, CMX 500 Rebel bisa dibilang memiliki spesifikasi paling menarik. Pertama dari segi jantung pacu. Gendongan mesin 471cc DOHC paralel twin sanggup meluapkan tenaga 45,5PS di 8.500rpm dan torsi 43,6Nm pada putaran 5.500rpm.
Diameternya sedikit lebih besar, 67mm. Sementara panjang langkah 66,8mm. Bisa diartikan overbore, namun tak terlampau jauh. Makanya pusaran tenaga cukup merata di bawah hingga ke atas.
Tak hanya itu, desainnya juga keren. Merupakan perpaduan modern-klasik yang digambarkan sebagai sebuah cruiser. Bisa jadi, style itu pula yang jadi alasan ia laris. Gaya motor semacam ini tentu punya jarak jok ke tanah yang sangat ramah.
Terbukti, Rebel hanya mencatat tinggi 690mm. Postur standar orang Indonesia dijamin berpijak dengan baik. Bobotnya juga masih normal, 190kg. Terakhir, harganya masih tergolong ekonomis. Rebel dijual dengan banderol Rp 158 juta. Tak aneh jika sanggup mengambil porsi penjualan terbanyak.
Di peringkat dua, bertengger CB 500 X. Jenisnya sebagai motor adventure cukup mudah menarik perhatian kaum adam. Kesan tangguh, kemampuan jelajah luas, mesin bertenaga dan kenyamanan untuk jarak jauh jadi poin utama.
Kalau urusan mesin, sama saja dengan Rebel. Pun diameter silinder serta panjang strokenya. Namun, catatan outputnya berbeda. Ia sanggup meraih tenaga maksimal 50PS di 8.500rpm dan torsi puncak 44,6Nm/7.000rpm. Lebih besar sedikit dari saudaranya.
Model Lain
Fitur-fitur penunjang saat berkelana juga hadir. Semuanya mudah dioperasikan dengan tombol di stang. Dan dipresentasikan dalam panel meter digital. Informasinya cukup lengkap. Plus tampilan warna yang menarik. Untuk meminangnya, Anda perlu membayar Rp 163 juta ke diler AHM terdekat.
Lalu di podium tiga, berdiri CB 650R. Dengan kedua big bike tadi, ini jauh berbeda. Dari mulai rangka, basis mesin dan harganya lebih mahal. Motor berjenis naked bike ini memang gampang membuat orang terpikat. Desain ala roda dua klasik “diguyur” banyak aksen dan fitur modern. Honda menyebutnya Neo Sports Café.
Yang pasti orang terpikat, saat melihat headlightnya. Sebetulnya hanya bulat biasa dilindungi ring krom. Tapi di dalam, sudah full LED dengan sentuhan DRL yang melingkari hampir seluruh pinggiran lampu. Alhasil, kesan dramatis terpancar dari mukanya.
Beranjak ke sektor sumber tenaga. CB 650R memangku mesin empat silinder 648,72cc DOHC. Kalau yang satu ini, benar-benar mesin overbore. Ukuran (Diameterx Langkah) sebesar 67x46mm.
Sudah jelas, karakteristik motor ini memang diciptakan untuk agresif di putaran menengah dan tinggi. Kompresi juga dibuat padat, pada rasio 11,6:1. Catatan pabrik mengatakan, tenaga puncaknya 90PS/11.000rpm dan torsi 60,7Nm/8.000rpm. Impresif bukan? Jangan lupa siapkan uang Rp 275 juta supaya ia bisa terparkir di garasi.
Di akhir perbincangan, satu motor baru hampir luput ditanyakan. Ya, bagaimana dengan nasib X-ADV? Seberapa besar peminatnya? “Untuk Honda X-ADV, sampai saat ini sudah sepuluh unit yang terjual ke tangan konsumen.
Disusul dengan catatan yang sudah inden kurang lebih ada 30an customer,” tambahnya. Dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan sejak peluncuran. Menurut kami jumlah segitu sudah lumayan. Apalagi untuk kelas motor Rp 400 jutaan.
Sumber: Oto.com
Advertisement