Liputan6.com, Jakarta - Hyundai rupanya tak puas bermain di kendaraan darat saja. Hal ini terlihat dari penunjukan mantan karyawan NASA Dr. Jaiwon Shin sebagai Executive Vice President dan Kepala Hyundai Urban Air Mobility Division.
Dengan pengalaman terakhir memimpin Direktorat Misi Penelitian Aeronautika di NASA, Dr. Shin dinilai memiliki kapabilitas untuk menggarap kendaraan terbang Hyundai. Hadirnya divisi baru ini, menjadi jawaban atas permasalahan di kota besar di seluruh dunia. Apalagi kalau bukan kemacetan yang semakin parah. Targetnya, Hyundai Motor Group menciptakan solusi mobilitas yang tak pernah terlihat atau terpikirkan sebelumnya. Namun, pihaknya masih menutup rapat strategi atau model seperti apa yang dihadirkan nanti.
Advertisement
Baca Juga
“Tim baru di Hyundai akan mengembangkan teknologi inti yang menjadikan perusahaan sebagai kekuatan pendorong dalam mobilitas udara perkotaan. Sektor yang diperkirakan tumbuh dalam 20 tahun mendatang. Saya sangat bersemangat dengan kesempatan menyiapkan strategi urban air mobility untuk Hyundai Motor Group,” terangnya dalam keterangan resmi Hyundai (30/09).
Upaya yang dilakukan Hyundai, sebenarnya bukan yang pertama di dunia. Beberapa perusahaan lain juga berniat menggarap sektor itu. Audi, misalnya, yang bekerja sama dengan Airbus dan Italdesign, sempat menampilkan konsep kendaraan terbang di Geneva Motor Show tahun lalu. Kemudian Porsche yang pernah mengungkapkan tengah mengerjakan konsep sama.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Vertical Take-Off and Landing
Perusahaan penyedia layanan transportasi juga tak mau kalah. Dilansir cnet.com (29/08), Uber bakal menghadirkan kendaraan terbang. Tapi bentuknya bukanlah mobil bersayap, melainkan pesawat yang disebut eVTOL (telectric Vertical Take-Off and Landing). Bentuknya lebih menyerupai drone besar dengan 5 propeler. Empat di antaranya untuk gerak vertikal, sedangkan satunya sebagai motor pendorong ke depan.
Kemudian ada Kitty Hawk, perusahaan penerbangan yang didirikan co-founder Google, Larry Page. Setidaknya, ia sudah merencanakan dua kendaraan terbang sebagai angkutan mobilitas masa depan. Pertama Kitty Hawk Flyer, yang wujudnya juga mirip drone dengan 10 propeler untuk terbang setinggi 3 meter dan mempunyai kecepatan 32 kpj. Ia hanya bisa ditumpangi satu orang, yang sekaligus menjadi pilot. Untuk memutar baling-baling, Flyer menggunakan baterai yang dapat bertahan hingga 12 sampai 20 menit (tergantung bobot pengemudi). Model kedua Cora. Alat transportasi yang menyerupai pesawat kecil dengan 12 propeler untuk terbang ke atas dan satu baling-baling pendorong horizontal. Ia juga menggunakan baterai elektrik dengan jangkauan jelajah sejauh 100 km.
Sumber: Oto.com
Advertisement