Mengenal Sosok Kawasaki KLX150 Standar, Terlahir untuk Bermain Tanah

Kelengkapan Kawasaki KLX 150 standar terbilang sangat minim dan terlahir untuk bermain di tanah, bukan jalan raya. Buktinya, lampu depan dan spion saja tidak ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 20:02 WIB
Kawasaki KLX150 Standar
Kawasaki KLX150 Standar (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kelengkapan Kawasaki KLX 150 standar terbilang sangat minim dan terlahir untuk bermain di tanah, bukan jalan raya. Buktinya, lampu depan dan spion saja tidak ada.

Sedangkan harga Kawasaki KLX 150 off road tembus Rp 36,3 juta, akibat diimpor utuh dari Thailand. Sekilas pun hanya tampak sedikit perbedaan. Namun benarkah begitu? Sebelum menilai layak beli, pahami dulu spesifikasi lengkapnya.

Desain

Serupa tapi tak sama. Ia lebih mirip versi global, atau bernama KLX140. Jika diperhatikan detail, fairing plastik memiliki ujung melancip ke bawah. Begitu juga panel samping, lebih besar dan proporsional. Bagian ini pula menutup setengah rangka samping.

Berikutnya, spakbor bagian depan melengkung ekstrem dan panjang. Beda dengan versi standar yang cenderung kaku. Lantas di belakang, tentu saja lebih panjang dan runcing, karena tak pakai stoplamp dan spakbor tambahan. Sekarang lirik knalpotnya, desain muffler hingga ke leher depan pun berbeda. Ia memiliki finishing membulat, tidak kotak seperti standar.

Tangki jelas berbeda. Baik dari segi dimensi, fungsi, maupun material. Bahannya lebih ringan, begitu juga kapasitas tampung diset 5,8 liter (lebih kecil). Tutupnya pun dilengkapi selang udara. Jangan dianggap remeh, tugas ventilasi ini menjaga tekanan di wadah bensin, mengingat guncangan pasti ekstrem. Alhasil, aliran bahan bakar ke karburator tetap lancar. Lalu secara estetika, cat hijau melapisi seluruh permukaannya.

Lanjut, KLX ini dibekali stang khusus offroad. Ada bar pengunci lagi di atas pipa utama. Dengan kuncian seperti ini, resiko bengkok kala terjatuh terminimalisir. Tepat di depan itu, lampu dan speedometer menghilang. Hanya pet plastik saja yang menggantikan.

Kala memijak motor, tak perlu takut terpeleset. Footstep runcing berbahan besi bakal menjaga kaki statis dalam guncangan. Pedal gigi juga bermodel lipat. Hal ini sangat berfungsi baik di sirkuit tanah maupun offroad adventure. Resiko membentur ada saja, sehingga pedal tak mudah patah.

Baru seputaran bodi sudah banyak berbeda. Dan ternyata, masih ada lagi. Rancang bangun Kawasaki KLX 150 standar dibuat lebih ringkas dan tinggi. Kalau dihitung total, panjangnya 2.005 mm, lebar 790 mm, sementara tinggi 1.135 mm. Yang juga menarik, jarak sumbu roda berkurang 200 mm lebih, jadi 1.135 mm. Begitu juga ground clearance naik menjadi 315 mm. Lantas bobot, 99 kg saja. Setara Honda Scoopy.

 

Mesin

Konstruksi mesin memang identik. Amunisi satu silinder 144 cc SOHC masih bersemayam di balik rangka. Pusaran tenaga pun tercatat sama persis, 11,8 hp/8.000 rpm. Tapi, torsinya naik jadi 12 Nm/6.500 rpm. Dari mana datangnya?

KLX ini memiliki final gear yang jauh lebih besar. Tentu hal ini berpengaruh signifikan pada gapaian torsi. Bukan cuma itu, karburator Mikuni juga menggantikan peran Keihin yang biasanya menempel. Namun, ukurannya diperkecil jadi 20 mm. Entah apa yang jadi pertimbangan, boleh jadi hitung-hitungan mereka lebih efektif jika yang dikejar adalah momen puntir. Terakhir, gas spontan dihadirkan sebagai standar. Perlu dicatat, ini sama sekali tak meningkatkan performa motor. Melainkan momentum bukaan gas bisa lebih cepat.

Kaki-kaki

Di bawah sana tertera ragam perbedaan. Baiklah, fork teleskopik standar memang sama persis. Dan menurut kami ini salah satu yang kurang. Namun, coba lirik penopang belakang. Swing arm aluminium memiliki material lebih baik dan ringan. Secara dimensi juga ringkas. Kala dipadukan dengan bobot ringan, ia lebih tangkas di medan offroad.

Berikutnya shock belakang. Model tunggal ini dilengkapi piggyback reservoir. Berbagai pengaturan bisa dilakukan. Mulai dari preload, kompresi, hingga rebound dumping. Jadi mudah untuk disesuaikan dengan medan yang dilalui.

Pelek aluminium hampir sama dengan model standar. Tapi tidak dengan balutan bannya. Komposisi 21-18 inci memiliki profil 80/100 di depan dan 100/100 di belakang. Permukaan roda pun bukan diperuntukkan dua alam seperti yang lain. Melainkan bermotif pacul murni. Alias khusus menggaruk tanah.

Peranti penahan laju, jangan dikira sama. Spesifikasinya lebih baik untuk menjinakkan motor. Mulai dari kampas rem, bermaterial full metal atau biasa disebut sinter metal. Mestinya, bahan semacam ini makin tahan disiksa pada suhu tinggi. Lantas diameter wavy disc turut lebih besar. Di depan 220 mm sementara di belakang 190 mm. Kalau dilihat kasat mata, bisa jadi hal ini tak bakal diketahui.

 

Simpulan

Menentukan layak tidaknya KLX150 edisi offroad, perlu dikorelasikan dengan kebutuhan masing-masing. Kalau memang tak ada niat memakai di jalan raya, kami rasa ini opsi menarik. Paket yang disediakan sudah siap dipakai offroad tanpa harus memodifikasi banyak hal. Praktis. Kalau pun mau meramu sendiri pakai bahan KLX150L, rasanya spesifikasi serupa tadi bisa menelan biaya lebih mahal.

Berikutnya secara estetika, motor ini terlihat lebih eksklusif dan proporsional. Ya, spakbor depan, cover plastik pengganti lampu, dan buntut belakang mungkin mudah ditemukan dan dipasang ke versi standar. Tapi tidak dengan tangki, panel samping, hingga jok. Bracketnya berbeda. Pun kalau mau memaksa, menelan biaya dan merepotkan lagi.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya