Mobil Terbang Pertama Malaysia Ternyata Buatan Cina

Mobil terbang milik Malaysia ini, ternyata dibuat oleh perusahaan Cina, yang didasarkan oleh EHang26, sebuah pesawat tanpa awak yang dibuat oleh Beijing Yi-Hang Creation Science & Technology Co

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Nov 2019, 09:04 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 09:04 WIB
Malaysia Bakal Punya Mobil Terbang Pertama Buatan Cina (Paultan)
Malaysia Bakal Punya Mobil Terbang Pertama Buatan Cina (Paultan)

Liputan6.com, Jakarta - Prototipe mobil terbang pertama milik Malaysia yang dijadwalkan meluncur pekan ini telah teridentifikasi. Ternyata, kendaraan tersebut bukan dikembangkan oleh Vector yang bekerjasama dengan perusahaan lokal, Aerodyne Group, dan dikabarkan dibuat oleh perusahaan asing.

Melansir Paultan, mobil terbang milik Malaysia ini, dibuat oleh perusahaan Cina, yang didasarkan oleh EHang26, sebuah pesawat tanpa awak yang dibuat oleh Beijing Yi-Hang Creation Science & Technology Co.

Rencananya, kendaraan yang bakal dikenal dengan nama Super Dron merupakan proyek usaha patungan antara perusahaan lokal EastCap dan dua perusahaan Cina, EHang Intelligent Equipment (Guangzhou) dan Strong Rich Holdings.

Kemitraan strategis akan menangani pemasaran, operasi, dan pemeliharaan Super Dron di Negari Jiran tersebut.

EHang 216 adalah pesawat tanpa awak penumpang dengan delapan lengan, dengan masing-masing terpasang dua motor listrik yang terhubung ke baling-baling, sehingga menghasilkan 16 rotor.

Model ini memiliki berat 360 kg dengan struktur aero-kabin, yang mampu menampung dua penumpang, dengan muatan yang dinilai sebesar 260 kg.

Angka kinerjanya berdasarkan informasi dari dunia maya, memiliki kecepatan jelajah 130 km/jam dan jangkauan penerbangan sekitar 35 km untuk drone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kapasitas produksi

Sementara itu, peekenalan Super Dron di Malaysia ini tidak dimaksudkan sebagai transportasi umum, tetapi untuk aplikasi seperti pemantauan perbatasan oleh pihak berwenang dan sebagai kendaraan bantuan darurat.

EastCap juga mengatakan akan membangun fasilitas perakitan super drone di Malaysia dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya