Liputan6.com, Jakarta - India Auto Expo 2020 jadi saksi perkenalan Aprilia SXR160. Namun unitnya belum bisa dibeli, ia direncanakan resmi meluncur pada pertengahan 2020 dan didistribusi pada semester ke tiga tahun ini.
Meski diproduksi dan dikembangkan di India, SXR tetap mendapat warisan desain Italia. Tampak jelas pada guratan bodi, sangat bergaya Eropa. Lekuk-lekuk kaku tertera di tiap panel. Dan ukurannya terbilang besar.
Advertisement
Baca Juga
Paling unik ada di tameng. Bagian ini benar-benar berisi dan posisinya sangat maju. Berbeda sekali dengan kompetitor yang ada. Ditambah pemasangan lampu model kotak-sipit, tampak elegan. Apalagi dipermanis lagi dengan tarikan garis DRL plus LED headlight. Adapun windshield yang dipasang agak menjulang ini, serupa dengan desain kepunyaan Yamaha Lexi.
Namun aura skuter ala Eropa muncul dari bentuk buritan yang bongsor dan gambot. Sementara mika stoplamp dibuat senada dengan fasad, berbentuk menajam, lengkap dengan garis LED menyiku. Desain tadi berpadu pas dengan ban ukurun 12 inci di depan dan belakang.
Mekanikal mesin yang digunakan tak benar-benar baru. Ia berbagi platform dengan si adik, Aprilia SR160. Artinya, memakai konfigurasi satu silinder 160 cc dengan injeksi.
Jangan terpana dulu dengan kubikasi yang tergolong besar. Di atas kertas, ia tak lebih baik dari NMax atau Honda PCX sekalipun. Total produksi tenaga hanya 10,8 Hp, keluar di 7.600 rpm dan torsi 11 Nm pada 6.000 rpm.
Sebuah capaian yang ternyata sedikit lebih kecil dari Lexi. Skutik buatan Yamaha Indonesia itu mampu menorehkan catatan 11,7 Hp di 8.000 rpm dengan torsi 11,3 Nm di 7.000 rpm.
Performa Lexi
Jika dikaitkan dengan produk Tanah Air, resultan itu payah. Jauh di bawah kemampuan skutik 150 cc. Hanya sepantar motor-motor seperti Honda Vario 125, Vespa LX125 dan Lexi.
Skutik buatan Yamaha Indonesia itu mampu menorehkan catatan 11,7 Hp di 8.000 rpm dengan torsi 11,3 Nm di 7.000 rpm. Data teknis itu sepertinya berpengaruh terhadap dimensi SXR160 yang lumayan besar.
Beranjak ke kaki-kaki, juga hampir sama dengan SR. Ia memakai teleskopik di depan, sementara belakangnya monoshock. Bukan monoshock yang diletakkan di tengah. Melainkan satu suspensi tunggal yang dipasang sebelah kiri.
Lantas urusan penahan laju, tersedia disc brake di depan dan model tromol di belakang. Otomatis sensor ABS hanya ada satu channel. Tampaknya dari segi teknis, skuter besutan Aprilia ini kurang menggugah.
Untungnya, beragam fitur modern hadir sebagai standar. Misal, layar instrumen full digital yang informatif. Perangkat itu sanggup terkoneksi pula dengan gawai. Lalu ruang akomodasi juga melimpah.
Bagasinya cukup besar untuk menyimpan berbagai barang. Plus, dek rata lantai memudahkan penyimpanan barang agak besar, meski terlihat jadi tak proporsional.
Sumber: Oto.com
Advertisement