Liputan6.com, Jakarta - Naoya Takai menjabat sebagai Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor truk dan bus Mitsubishi Fuso di Indonesia per April lalu. Di awal masa jabatannya, pria yang karib disapa Rocky ini harus melaluinya dengan sangat berat lantaran pandemi Corona Covid-19.
Dampak pandemi di Indonesia cukup besar. Di sektor otomotif, operasional pabrik terganggu bahkan berhenti sementara. Penjualan kendaraan pun menurun drastis.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan penjualan ritel Mitsubishi Fuso di April tahun ini turun 64 persen jadi 1.119 unit dibanding April tahun lalu. Sementara dibanding bulan sebelumnya, turun 54,8 persen.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, seperti apa pandangan 'Rocky' dan bagaimana strateginya melalui badai ini?
Takai-san mengakui pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia termasuk bisnis kendaraan niaga. Namun, sebagai orang nomor satu di KTB, dia akan memimpin perusahaan untuk bisa melewati masa krisis Covid-19 ini.
Takai tetap optimistis meski kondisi ini menyebabkan pasokan unit kendaraan dari diler ke konsumen tidak sebanyak biasanya, meski KTB tetap mendominasi pasar kendaraan niaga dengan pangsa hampir 60 persen di segmen light duty truck (LDT).
"Saya memimpin komunikasi dengan karyawan di kantor dan pabrik. Kami juga berkomunikasi ke diler-diler KTB di seluruh Indonesia untuk mendapat gambaran dampaknya bagi bisnis mitra diler KTB. Kami akan bantu diler-diler KTB yang berpotensi mengalami masalah cash flow. Intinya komunikasi dan transparansi untuk menghadapi situasi ini," kata Rocky Takai dalam diskusi virtual.
Duljatmono, Direktur Sales & Marketing KTB, menambahkan penurunan penjualan yang paling terdampak berada di segmen Medium Duty Truck (MDT) yang diisi Fuso Fighter. Sementara di segmen light duty truck (LDT), penjualan KTB justru meningkatkan sehingga pangsa pasar kami semakin kuat di segmen ini.
"Segmen MDT paling terdampak parah akibat sektor industrinya juga bermasalah, seperti sektor infrastruktur, komoditas perkebunan dan pertambangan seperti sawit, bauksit, dan batubara. Di segmen MDT, sektor yang masih jalan sejauh ini sektor logistik," ujar bapak yang biasa disapa Momon ini.
Program Aftersales
Menyiasati masa pandemi ini, KTB terus menyiapkan berbagai strategi terutama membuat program layanan purna jual untuk mempertahankan komunikasi dengan konsumen setianya.
Yogi Krisdian, After Sales Business Development Department Head KTB, menjelaskan beberapa lini bisnis masih berjalan di tengah pandemi Covid-19, seperti aktivitas kendaraan niaga yang membawa logistik untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat.
"KTB memaksimalkan layanan call center 24 jam secara gratis mulai Mei sampai Juli mendatang. Tujuannya supaya konsumen bisa berkonsultasi kepada kami terkait kendaraannya dan memanfaatkan layanan aftersales dengan lebih mudah," katanya.
KTB juga menyediakan promo servis berupa tiga paket dengan harga ekonomis, yaitu Perawatan Ringan, Sedang, dan Berat. Konsumen akan mendapatkan spesial diskon spare parts dan jasa hingga 25 persen atau mendapatkan spare part gratis dari setiap paket servis yang dipilihnya.
Seluruh promo paket servis tersebut mencakup seluruh item penggantian oli gratis atau konsumen juga bisa memilih paket diskon yang KTB tawarkan.
Promo ini juga sangat fleksibel karena berlaku untuk perawatan dan perbaikan kendaraan baik itu di lokasi konsumen (Home Service) maupun bengkel resmi.
Sumber: Merdeka.com
Penulis: Syakur Usman
Advertisement