Penjualan Mobil Diprediksi Normal Pada 2023

Penjualan mobil ini tidak akan kembali normal atau seperti pada 2019 dalam waktu dekat

oleh Arief Aszhari diperbarui 16 Okt 2020, 19:02 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 19:02 WIB
Penjualan Mobil Menurun di 2019
Sejumlah mobil melintas di jalan Sudirman, Jakarta, Senin (10/2/2020). Pada tahun 2019, industri otomotif nasional mengalami penurunan penjualan, terutama kendaraan komersial yang turun 18, 26 persen atau sekitar 94.000 unit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 membuat pasar otomotif mengalami penurunan signifikan. Bahkan, target penjualan roda empat menukik tajam, hanya 600 ribu unit hingga akhir tahun.

Bahkan, penjualan mobil ini tidak akan kembali normal atau seperti pada 2019 dalam waktu dekat.

Dijelaskan Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) penjualan seperti sebelum terjangan pandemi diperkirakan akan terjadi pada 2023.

"Kondisi penjualan seperti pada 2019 kemungkinan tidak akan tercapai pada tahun depan. Pasalnya, vaksin juga belum diakui pemerintah, dan masih dilakukan tiga pengujian massal karena vaksin belum bisa jadi faktor penentu aktivitas normal," jelas wanita yang akrab disapa Amel saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual, belum lama ini.

Bahkan menurut wanita ramah ini, 2022 diperkirakan penjualan mobil juga belum kembali ke posisi normal.

Bahkan, pabrikan asal Jepang ini, telah menghitung-hitung, 2023 merupakan tahun pasar otomotif kembali seperti normal.

Pasar Indonesia masih seksi

"Tapi, kita masih lihat titik terang. Pasar Indonesia masih menggiurkan, karena presentasi kepemilikan mobil dibanding pasar ASEAN masih rendah," tambahnya.

Jadi, dengan kondisi tersebut, jika GDP bisa dipertahankan atau bahkan lebih meningkat, keadaan sosial ekonomi stabil dan tidak ada kerusahan dan lain-lain, pasar otomotif Indonesia masih menjanjikan dan akan terus naik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya