Liputan6.com, Jakarta - Kymco menggunakan nama Ionex untuk jajaran skuter listrik. Ionex merupakan program skutik listrik yang ditawarkan Kwang Yang Motor Co., Ltd (Kymco).
Kendaraan ramah lingkungan itu menawarkan baterai kecil yang dapat ditukar. Walau memiliki segudang fitur kepraktisan, ia tidak mampu mengangkat derajat perusahaan dalam hal penjualan. Maka pihaknya ingin memisahkan sekaligus memberi label baru khusus untuk kendaraan roda dua niremisi.
Baca Juga
Seperti yang dijelaskan oleh Chairman Kymco, Allen Ko, guna memfokuskan penjualan, Ionex harus lepas dari Kymco dan berdiri sendiri sebagai brand khusus. “Untuk menarik perhatian konsumen, kami harus mengadopsi merek baru dan mengabaikan Kymco. Untuk ke depan, Anda tidak bakal melihat merek Kymco di iklan skuter listrik kami lagi,” katanya dalam video bertajuk ‘Ionex: Bring the Electric Era to Every Rider.’
Advertisement
Kymco yang berbasis di Taipei adalah raksasa dalam industri skuter konvensional. Mereka telah membangun roda dua bermesin bensin selama lebih dari 50 tahun. Namun sayangnya, saat masuk ke pasar skuter listrik, pihaknya tidak sesukses itu. Ia kalah bersaing dengan Gogoro yang saat ini mendominasi pasar. Perusahaan startup di bidang skutik niremisi itu merupakan pemegang market share di sana. Tercatat sebesar 77 persen, sementara pemain lama cuma 4 persen.
Menurut The Taipei Times, melaporkan bahwa hingga akhir Maret 2021, penjualan Kymco Ionex hanya terjual 19.215 unit, sedang Gogoro tercatat menjual 345.190 unit. Angka yang fantastis untuk ukuran perusahaan yang baru ‘seumur jagung’.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Transportasi Unggulan
Faktanya, di Republik Tiongkok motor berdimensi kecil menjadi transportasi unggulan, bukan mobil. Boleh dikatakan kalau di sana merupakan negara dengan kepadatan skuter tertinggi di dunia. Mayoritas memang masih dikendalikan oleh roda dua bertenaga bensin. Namun yang ramah lingkungan dengan cepat memakan pasar di negara berjuluk Naga Kecil Asia. Dan sekarang tidak ada perusahaan yang lebih berhasil dalam menggantikan skuter konvensional dengan skuter listrik selain Gogoro. Bertransformasi dari startup, dirinya berani menjadi pemimpin industri hanya dalam beberapa tahun. Bahkan ia saat ini mengoperasikan jaringan pertukaran baterai terbesar di dunia.
Untuk mendongkrak penjualan, Kymco berencana untuk membuka 11 diler khusus Ionex dalam satu bulan ke depan. Dan sebanyak 50 showroom direncanakan pada akhir 2021. Kedua merek itu juga tetap diproduksi di fasilitas yang sama dalam upaya menjaga efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Tidak hanya itu, Kymco juga berusaha meningkatkan rasa penasaran masyarakat Taiwan terhadap Ionex. Salah satunya dengan membangun 1.500 stasiun penukar baterai yang direncanakan selesai pada akhir 2021 dan 4.000 station charging pada akhir 2022. Selain menyiapkan baterai yang bisa ditukar, stasiun pengisian ulang kendaraan listrik milik Kymco juga menawarkan layanan pengisian daya. Sementara Gogoro saat ini mengoperasikan lebih dari 2.000 jaringan, tapi hanya digunakan untuk bertukar saja.
Meski Ionex dipisahkan sebagai merek independennya sendiri di Taiwan, Ko menyatakan bahwa ekspor skuter listrik tetap menjadi bagian dari merek Kymco.
Sumber: Oto.com
Advertisement