Mengenal Istilah Ground Clearance Mobil dan Peran Pentingnya

Istilah ground clearance di dalam spesifikasi mobil tentunya sudah tidak asing lagi

oleh Arief Aszhari diperbarui 12 Apr 2021, 20:34 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 20:34 WIB
Suzuki XL7
Suzuki XL7 memiliki ground clearance 200mm. Paling pendek dibanding kompetitornya. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Istilah ground clearance di dalam spesifikasi mobil tentunya sudah tidak asing lagi. Bagi konsumen yang hendak membeli mobil baru, tentu saja harus mengetahui berapa ukuran ground clearance karena memang bagian ini cukup penting.

Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, secara umum pengertian dari ground clearance jarak antara bagian mobil yang termasuk titik terendah pada bagian tanah. Titik terendah yang dimaksud adalah salah satu dari komponen mobil.

Namun komponen yang dimaksud bukanlah body mobil atau footstep. Area antara bagian terendah dengan atas tanah disebut juga dengan kolong mobil. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa pengukuran kolong mobil ini berdasarkan ban mobil.

Padahal pengukurannya bukan berdasarkan ban, tapi justru dari knalpot atau yang disebut juga center muffler. Bagian terendah inilah yang perlu diperhatikan ketika memilih atau Anda hendak melakukan modifikasi mobil.

Bagian kolong mobil ini terlihat sepele, tetapi justru menjadi bagian penting bagi kendaraan roda empat. Ukuran standar dari masing-masing mobil pun berbeda sehingga perlu diperhatikan.

Bagi Anda yang hendak membeli kendaraan perlu tahu berapa ukuran ground clearance dari mobil yang ditaksir. Karena erat kaitannya dengan performa serta kenyamanan berkendara. Namun lain halnya dengan Anda yang berencana untuk melakukan modifikasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pentingnya Ground Clearance Pada Kendaraan Roda Empat

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan area kolong mobil dan bagaimana cara mengukurnya, tahukah Anda seberapa penting area ini? Bagi Anda yang mengutamakan kenyamanan berkendara, tentu perlu tahu berapa ukuran kolong mobilnya.

Terlalu rendah ukurannya akan mengurangi kenyamanan bahkan membuat kerusakan terjadi pada bagian komponen atau body mobil. Berikut ini alasan mengapa ukuran kolong mobil yang standar itu sangat penting.

Menghindari air masuk ke dalam mesin

Potensi air masuk ke dalam mesin baik itu filter udara dan sistem pelumasan semakin tinggi jika tinggi kolong mobil terlalu rendah. Air yang masuk ini bisa merusak mesin dan menciptakan masalah water hammer.

Karena kolong mobil rendah membuat air mudah masuk melalui knalpot. Apalagi mobil sering melintasi area banjir yang tinggi atau menerjang arus air tinggi. Jika area kolong lebih tinggi, air tidak akan mudah masuk ke mesin dan mobil tidak mudah mogok.

Perlu diingat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan karena air masuk ke dalam mesin tidaklah murah. Anda harus mengganti beberapa komponen seperti stang piston.

Mampu melewati jalanan tidak rata

Jika Anda menemukan mobil yang ‘ceper’ kemungkinan besar ketinggian bagian terendah telah dimodifikasi. Tinggi kolong mobil ukuran standar adalah sekitar 1 sampai 2 meter, sedangkan mobil yang dimodifikasi biasanya hanya sekitar 10 sampai 15 cm.

Karena jarak yang rendah inilah membuat mobil tidak fleksibel saat melewati medan yang tidak rata. Tak heran mobil dengan ground clearance rendah sering mengalami masalah "gasruk" ketika melewati polisi tidur.

Hal ini jika dibiarkan justru akan merusak beberapa komponen mobil khususnya body bagian bawah. Tentu saja kenyamanan pengendara pun akan terganggu karena kolong mobil yang terlalu rendah.

 

Mempengaruhi suspensi mobil

Sistem suspensi pada kendaraan memiliki beberapa tujuan seperti menopang beban kendaraan, menjaga kendaraan dari road shock. Tujuannya juga agar gerakan pada roda lebih baik ketika melewati jalan tidak teratur.

Travel suspensi ini dipengaruhi juga oleh ketinggian kolong mobil. Semakin rendah sistem suspensi atau travel suspensi akan berjalan dengan kurang baik. Padahal ada tiga faktor dasar yang harus dipenuhi oleh sistem suspensi.

Pertama adalah menciptakan gerakan melambung yakni gerakan vertikal pada kendaraan secara utuh. Kedua adalah menciptakan gerakan setengah lingkaran yaitu agar kursi roda dari depan ke belakang berjalan baik.

Ketiga adalah menciptakan gerakan menggulung yaitu gerakan di sekitaran axle yang membujur, dihasilkan gaya sentrifugal pada saat membelok. Karena itulah pada saat mobil berbelok memiliki bantingan yang ringan.

Hal ini bisa didapatkan jika ukuran dari ketinggian kolong mobil telah diperhitungkan dengan baik. Jika tidak sistem travel suspensi tidak berjalan dengan benar, Anda pun akan merasakan bantingan yang berat pada saat berbelok.

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19
Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya