Liputan6.com, Jakarta - Tesla harus melakukan recall atau penarikan kembali untuk diperbaiki sebanyak 48 ribu unit Model 3 Performance di Amerika Serikat. Kampanye perbaikan ini, disebabkan oleh tampilan speedometer yang tidak dalam posisi track mode.
Disitat dari Reuters, recall ini melibatkan kendaraan Model 3 Performance yang diproduksi dari 2018 hingga 2022. Bagi mobil yang terdampak, pabrikan Negeri Paman Sam ini akan memperbarui perangkat lunaknya.
Baca Juga
Tesla mengatakan, pembaruan perangkat lunak yang diluncurkan pada Desember 2021 secara tidak sengaja menghapus tampilan kecepatan atau speed yang menjadi informasi bagi pengguna. Masalah speedometer ini, ditemukan dalam sebuah pengujian internal, dan tidak ada indikasi menyebabkan kecelakaan.
Advertisement
"Kurangnya unit kecepatan saat menggunakan track mode, mungkin tidak cukup menginformasikan pengemudi tentang kecepatan kendaraan, sehingga meningaktkan risiko tabrakan," jelas perusahaan dalam laporannya kepada NHTSA.
Sementara itu, masalah tampilan speedometer ini, ditemukan di sistem pengaturan track Model 3 Performanya. Mode tersebut, berfungsi saat pengemudi melakukan berkendara off-road. Belum diinformasikan lebih detail terkait proses perbaikan akan dilakukan.
Selain itu, belum ada informasi juga terkait apakah pemilik akan dikenakan biaya untuk perbaikan atau tidak.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Recall lain
Sebelumnnya, Tesla juga pernah melakukan recall pada Februari lalu, sebanyak 578.607 unit karena fitur Boombox.Tesla menarik kembali beberapa kendaraan Model S, Model X, Model Y, dan 2017-2022 Model 3 2020-2022 karena fitur Boombox yang memungkinkan suara diputar melalui speaker eksternal saat kendaraan sedang bergerak.
Fitur itu dimungkinkan bakal mengaburkan suara yang diperlukan, seperti Pedestrian Warning System atau suara sistem peringatan pejalan kaki.
Selama 4 bulan terakhir, Tesla telah mengeluarkan 10 penarikan di Amerika, termasuk empat recall dalam dua pekan terakhir.
Perusahaan mobil listrik yang berbasis di Texas itu mendapat sorotan tajam dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA). Tesla mengatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan, cedera atau kematian terkait dengan masalah peringatan kendaraan yang mendorong recall terbaru tersebut.
Advertisement