Kabel Casan Baterai Wuling Air ev Susah Dilepas, Ternyata Ini Penyebabnya

Salah satu pengguna Wuling Air ev mengeluhkan jika kabel charger mobil listriknya susah dicabut saat melakukan pengisian baterai. Usut punya usut, ternyata ada satu hal yang tidak diketahui si pemilik mobil listrik tersebut

oleh Septian Pamungkas diperbarui 23 Sep 2022, 18:02 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 18:02 WIB
Wuling Air ev
Wuling Air ev menganut sistem pengisian arus listrik AC. (Septian / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pengguna Wuling Air ev mengeluhkan jika kabel charger mobil listriknya susah dicabut saat melakukan pengisian baterai. Usut punya usut, ternyata ada satu hal yang tidak diketahui si pemilik mobil listrik tersebut sehingga kabel sulit dicabut.

"Itu terjadi karena kondisi mobilnya terkunci," terang Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko di Jakarta baru-baru ini.

Ia menyampaikan, kondisi seperti ini sebenarnya sudah dijabarkan di buku manual kendaraan.

"Sesuai manual book kami (Wuling), ketika posisi pengecasan itu pintu dalam keadaan terkunci, ada electronic lock yang menjaga portable charger supaya tidak gampang dicabut," ujarnya.

"Supaya bisa dicabut dengan mudah, buka dulu kunci pintunya," tambahnya.

Lebih lanjut Danang menjelaskan, selain alasan keamanan, melakukan pengisian baterai dengan kondisi pintu terkunci membuat aliran daya lebih maksimal.

"Kalau pintu sudah di-lock daya yang mengalir ke (baterai) mobil maksimal, tapi kalau kita enggak kunci pintunya daya yang masuk akan turun," jelasnya.

Kembali lagi, andaikata si pemilik mau membaca buku manual kendaraan, hal-hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Namun pada kenyataannya, banyak pemilik mobil yang menghiraukan buku manual.

"Kami selalu sarankan kepada konsumen, sebelum menggunakan mobilnya sebaiknya baca dulu buku panduannya karena di situ ada beberapa tips dan ketentuan yang hendaknya dipatuhi," tutup Danang.

Permintaan Membludak, Produksi Wuling Air ev Bakal Digenjot

Mobil listrik Wuling Air ev mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari surat pemesanan kendaraan (SPK) yang diperoleh Wuling Motors.

"SPK Air ev sudah lebih dari 3.000 unit, termasuk fleet, dan indennya sekarang sampai dua bulan," terang Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani di Jakarta, Rabu (21/9/2022) malam.

Mengingat antrean yang mengular, pabrikan asal Tiongkok itu kini sedang mengupayakan agar unit pesanan konsumen bisa cepat dikirim. Caranya dengan pengajuan kapasitas produksi Wuling Air ev.

"Kapasitas produksi setahun pertama adalah 10 ribu unit tapi mengingat permintaan sekarang yang cukup banyak kami coba lagi berkoordinasi dengan internal untuk memenuhi permintaan itu, mudah-mudahan bisa ditambah," tutur wanita berkacamata itu.

Tidak hanya konsumen perorangan, peminat kendaraan listrik Wuling dari perusahaan-perusahaan juga cukup tinggi, termasuk dari instansi pemerintahan seiring terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

"Ada (minat dari konsumen fleet). Beberapa perusahaan dan instansi mencoba melakukan pendekatan tapi semua masih dalam tahap pembicaraan dan sedang dalam proses ke arah sana (SPK)," ujar Dian.

Menurutnya, mobil listrik ini banyak dilirik perusahaan-perusahaan lantaran Air ev bisa menjadi solusi untuk segala macam isu mobilitas di perkotaan.

"Bentuknya saja compact, model ini juga gampang dicasnya, termasuk cost ownership-nya dari sisi electricity cost kemudian maintenance cost termasuk pajaknya terjangkau," katanya.

Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya