Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, Suzuki Indonesia belum mendatangkan Saluto. Padahal, matik tersebut sudah meluncur 3 tahun lalu di Taiwan. Perusahaan justru lebih memilih menjual Avenis dengan rupa yang condong ke pasar India.
Dari segi tampilan, Suzuki Saluto kental dengan visual skutik Eropa. Modal inilah yang jadi daya pikat buat bersaing dengan Yamaha Grand Filano.
Secara permintaan pun terbilang besar, buktinya pesanan dan inden dari Fazzio membludak sejak debutnya di Tanah Air awal 2022 lalu.
Advertisement
Tarik ulur konfirmasi menyoal kedatangan Suzuki Saluto diumbar oleh perusahaan. Salah satu mantan manajemen Suzuki Motor Indonesia pernah mengatakan bila produk ini berpeluang masuk pasar domestik, peluncurannya cuma menunggu perizinan pihak prinsipal dan waktu yang tepat.Â
Tanggapan tersebut disuarakan pada Juni 2021 lalu, namun hingga 2023 ini belum ada sinyal yang kuat bila mereka akan menjualnya. Kami rasa kebimbangan terjadi pada harga jual, bila masuk Indonesia motor ini berstatus impor utuh atau CBU yang membuat banderolnya akan lebih tinggi.
Suzuki Saluto di Taiwan sudah mendapatkan revisi minor pada Februari 2022 lalu. Harganya dijual TWD 83.800 atau setara Rp42,9 juta, maharnya naik sekitar Rp2 juta dari harga awal di Rp40 jutaan.
Bayangkan, bila masuk Indonesia dengan KTP Taiwan harga jual motor ini bisa 2 kali lipat lebih mahal dari Grand Filano.
Yamaha Grand Filano sendiri sudah berstatus rakitan lokal 100 persen di pabrik Yamaha di Karawang, Jawa Barat. Hal ini yang membuat banderolnya bisa kompetitif, perusahaan juga melakukan strategi penyunatan fitur ABS dan UBS sehingga harga jual mampu ditekan lagi.
Cara paling ideal agar Suzuki Saluto bisa lebih murah adalah dengan menerapkan aktivitas lokalisasi. Atau paling tidak, melakukan penyesuaian fitur. Namun hal ini tidaklah mudah, Suzuki Indonesia perlu mengajukan permohonan ke prinsipal dan Suzuki Taiwan sebagai negara yang pertama kali menjualnya.
Teuku Agha, 2 Wheels Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, Suzuki terus berusaha mendatangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. Namun tak spesifik menyebut akan menjual Saluto dalam waktu dekat.
"Terkait Suzuki Saluto, SIS tidak dapat berkomentar untuk produk yang belum dipasarkan di indonesia. Namun kami tetap usahakan untuk menghadirkan produk produk guna memenuhi harapan konsumen," kata Agha saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Â
Modal Saluto untuk Jegal Grand Filano
Suzuki Saluto punya modal yang bersaing ketat dengan Yamaha Grand Filano. Misalnya dari segi mesin, rancang kaki-kaki, tampilan, akomodasi, hingga kelengkapan fitur.
Skutik ini menggendong enjin berkubikasi 124 cc, 1-silinder, pendingin cairan, pengabut injeksi, dengan teknologi Suzuki Eco Performance (SEP) yang diklaim mampu mengimbangi performa dan efisiensi bahan bakar. Mengacu laman resmi Suzuki Taiwan, dapur pacu Saluto dapat menghasilkan tenaga maksimal 9,2 Hp pada 7.000 rpm dan torsi puncak 10 Nm pada 6.000 rpm.
Fiturnya juga kekinian, Saluto sudah berbekal penerangan full LED, pemanis lampu DRL, dermaga isi daya gawai tipe fast charging USB, panel meter analog-digital bersensor cahaya, keyless, kompartemen penyimpanan di dek depan, hingga bagasi utama yang mampu menyimpan 1 buah helm.
Jadi kita tunggu saja langkah apa yang akan dilakukan oleh SIS untuk mendatangkan Saluto ke Indonesia.
Sumber: Oto.com
Advertisement