Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini insiden empat unit mobil yang terbakar di parkiran sedang ramai di media sosial. Kejadian tersebut terjadi di The Breeze Waterpark Jalan Lingkar Utara Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Minggu, 23 April 2023 sekitar pukul 12.00 Wita.
Diduga mobil tersebut terbakar karena pantulan sinar matahari yang membakar aksesoris mobil berbahan bulu. Saat ini Kepala Seksi Humas Polres Banjarbaru, AKP Tajuddin Noor masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kejadian tersebut.
Baca Juga
"Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah pantulan sinar matahari yang membakar bulu aksesoris di bagian dashboard mobil," kata AKP Tajuddin Noor, dikutip dari Liputan6.com, Senin (24/04/2023).
Advertisement
Menanggapi insiden tersebut, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, fenomena seperti ini bukanlah hal yang asing lagi. Menurutnya, kasus serupa sudah lumrah terjadi di wilayah empat musim.
“Sebenarnya kalo kita lihat fenomena seperti itu sering terjadi di wilayah empat musim seperti di Amerika, Eropa, atau Arab,’’ jelas Jusri pada Liputan6.com, Kamis (29/04/2023).
Menurut Jusri, pada dasarnya terdapat tiga faktor yang dapat memicu api yang terdiri dari, udara, panas, dan bahan/objek. Untuk menyikapi hal itu, dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu dari tiga faktor tersebut.Â
‘’Kalau ketiga faktor ini tidak terhubung pada waktu yang sama, maka tidak akan terjadi kebakaran,’’ lanjutnya.
Namun, tentunya faktor udara tidak akan mungkin dihilangkan. Sementara, faktor panas dan bahan/objek masih dapat diantisipasi.
Misalnya jika mobil sedang berada di daerah panas, dapat diantisipasi dengan meneduh di bawah pohon atau dipasangkan penutup. Dengan begitu, mobil akan terhindar dari energi panas yang berlebih.
Â
Hilangkan Faktor Bahan
Jika faktor panas tidak dapat dihindari, maka hilangkanlah faktor bahan/objek. Maksud dari faktor bahan/objek adalah barang-barang yang mudah terbakar seperti, bludru, kulit, plastik, parfum, aseton, korek api, handphone, dan baterai charger.
Maka dari itu, hindarilah barang-barang tersebut dari dalam mobil jika kondisi panas sedang tidak wajar. Pasalnya, panas tidak akan menyulut api jika tidak ada benda yang memicu.Â
“Kalau itu bisa kita lakukan dengan baik, maka kasus kebakaran seperti tadi tidak akan terjadi,’’ tutur Jusri.
Kemudian, Jusri juga mengatakan kalau masyarakat Indonesia harus belajar dari insiden kebakaran mobil yang terjadi di Kalimantan ini. Terlebih lagi, saat ini udara di Indonesia sudah semakin panas terutama daerah jakarta.Â
‘’Kita harus bisa menguraikan faktor-faktor penyebab kebakaran tadi, udara harus kita pisahkan, panas harus kita pisahkan, dan bahan harus kita pisahkan,’’ pungkasnya.
Advertisement