Liputan6.com, Jakarta Toyota Motor Corporation, melalu Toyota Mobility Foundation kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, menciptakan solusi mobilitas di Ubud. Program dengan nama Sustainable Mobilty Advancing Real Transformation (Smart) ini, akan dimulai pertengahan September 2023.
Uji coba ekosistem transportasi pintar ini, akan berlangsung selama 6 bulan dari September 2023 hingga April 2024. Selama uji coba, Toyota mengeluarkan US$ 1,7 juta atau setara Rp 26 miliar.
Baca Juga
Tujuan program, sebagaimana dituangkan dalam Letter of Intent (LOl) dari Pemerintah Provinsi Bali kepada TMF, adalah untuk mendorong mobilitas berkelanjutan melalui penggunaan solusi transportasi berbasis data dan elektrifikasi secara efisien.
Advertisement
"Kendaraan yang digunakan menggunakan 10 elektrifikasi, 5 battery electric vehicle (BEV) dan 5 hybrid," jelas Pras Ganesh, Executive Program Director Toyota Mobility Foundation, di Ubud, Bali, Kamis (24/3/2023).
Dalam program ini, akan diuji coba dua solusi mobilitas, yaitu yang pertama memperkenalkan sepuluh unit layanan antar-jemput kendaraan listrik (EV), berdasarkan permintaan yang beroperasi di Area Ubud Tengah, dengan beberapa perhentian yang semuanya terletak dalam jarak 10 menit berjalan kaki dari tujuan wisata utama dan situs lokal yang popular.
Solusi kedua adalah pemasangan sembilan layar digital di sepanjang halte dengan lalu lintas tinggi di dalam Rute Trans Metro Dewata.
Layar digital ini akan memberikan visualisasi jadwal bus secara real time untuk komuter sehingga memungkinkan kenyamanan yang lebih baik, terutama bila digunakan bersamaan dengan solusi pertama.
Pengurangan Emisi Udara dan Kemacetan
Selain menerapkan dua solusi ini, TMF akan terlibat dalam inisiatif capacity building yang erat kaitannya dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Tujuan akhirnya adalah mengembangkan rekomendasi yang konkret untuk menciptakan model bisnis potensial yang berkelanjutan dan layak sesuai dengan kebutuhan mobilitas masyarakat setempat.
Rekomendasi peningkatkan mobilitas di Ubud ini akan berdampak pada pengurangan emisi udara, mengurai kemacetan lalu lintas, dan mempromosikan penggunaan transportasi umum dengan teknologi elektrifikasi.
Selain itu, rekomendasi tersebut ditujukan untuk memungkinkan pemerintah dan stakeholders terkait lainnya dengan minat sama, untuk mengimplementasi dan mereplikasi model tersebut di Bali, Indonesia, dan daerah lainnya.
Advertisement