Insentif Pemerintah Buka Jalan Indonesia Jadi Basis Produksi dan Ekspor Kendaraan Elektrifikasi

Toyota Indonesia menorehkan kinerja ekspor yang positif di tahun 2024, dengan lonjakan signifikan pada model elektrifikasi, didorong oleh dukungan pemerintah dan kuatnya rantai pasok dalam negeri.

oleh Tim Otomotif diperbarui 31 Jan 2025, 19:03 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 19:03 WIB
Ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia
Ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia. (Dok. Toyota)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - 2024 menjadi tahun strategis bagi industri otomotif Indonesia dalam menggenjot produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi. Dukungan pemerintah berupa insentif, seperti diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) 3% untuk mobil hybrid produksi dalam negeri, menjadi angin segar bagi para produsen, dan dapat menguatkan peran Indonesia sebagai basis produksi kendaraan global, hingga menjadikan industri otomotif nasional sebagai ekosistem kendaraan elektrifikasi.

Berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari-Desember 2024 Toyota Indonesia mencatatkan kinerja ekspor sebesar 276.089 unit kendaraan T-brand. Angka ini terkoreksi sebesar 5% dari pencapaian ekspor di periode yang sama di 2023 sebesar 290.772 unit. Berkat dukungan Pemerintah Indonesia, masyarakat, stake holder, serta peran rantai pasok industri otomotif nasional yang kuat dari hulu dan hilir, selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2019 hingga 2024, Toyota Indonesia secara konsisten menyumbangkan sekitar 61% dari total CBU ekspor Indonesia.

Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs).

“Konsistensi kinerja ekspor tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah diraih mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui performa ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi untuk mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global. Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” ujar Nandi Julyanto Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), dalam keterangan persnya, Jumat (31/1/2025).

 

Permintaan Model Elektrifikasi Buatan dalam Negeri Melonjak

Ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia. (Dok. Toyota)
Ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia. (Dok. Toyota)... Selengkapnya

Meskipun kinerja ekspor otomotif nasional mengalami koreksi, namun di sepanjang tahun 2024 permintaan model elektrifikasi melonjak hingga lebih dari 100%. Kendaraan elektrifikasi buatan SDM dalam negeri terbukti memberikan andil kinerja ekspor otomotif nasional sebesar 18.553 unit. Angka ini naik 111% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 8.792 unit yang diperoleh dari ekspor Kijang Innova Zenix (HEV) sebanyak 11.790 unit dan Yaris Cross (HEV) sejumlah 6.763 unit. Kedua varian kendaraan elektrifikasi yang diproduksi oleh anak bangsa di Pabrik TMMIN Karawang Plant 1 semakin diminati konsumen global di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

“Produk kendaraan elektrifikasi yang semakin diminati menunjukkan kepeduliaan konsumen global akan isu perubahan iklim dan lingkungan Carbon is our Enemy. Artinya industri otomotif nasional harus berada di depan perubahan dalam membentuk ekosistem kendaraan elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional akan produk ramah lingkungan, khususnya saat memasuki era transisi energi," ujar Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN.

"Salah satunya, melalui strategi multi-pathway untuk menjawab beragam permintaan teknologi kendaraan namun tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif Tanah Air sejak masa lalu, masa kini, dan di masa depan sesuai prinsip kami No One Left Behind bahwa tidak ada teknologi kendaraan yang ditinggalkan," imbuhnya.

Toyota Indonesia berkomitmen mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mendukung target Pemerintah mencapai NZE di tahun 2060. Mengusung strategi multi-pathway, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), hingga kendaraan konvensional berteknologi Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi.

“Selain kendaraan elektrifikasi, Veloz dan Fortuner tercatat menjadi kendaraan pabrikan TMMIN yang menyumbangkan performa ekspor dengan total 110.714 unit kendaraan selama setahun ke belakang. Sebagai industri dengan produk berteknologi tinggi dan padat karya, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk buatan dalam negeri dengan kompetensi SDM dalam negeri yang mumpuni selama lebih dari 5 dekade dan seterusnya untuk membersamai masyarakat Indonesia,” ujar Nandi Julyanto menambahkan.

 

Target Kinerja Industri Otomotif Nasional

Toyota Indonesia menargetkan pencapaian kinerja ekspor kendaraan T-brand dengan level sama di tahun 2025 dengan terus mengaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor dengan mempertimbangkan permintaan dan tren pasar termasuk pada negara tujuan ekspor non-tradisional serta mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.

“Toyota Indonesia tidak hanya berfokus pada ekspor kendaraan utuh, namun juga pada pengembangan kendaran konversi, aksesoris, dan turunannya sesuai dengan permintaan pasar global, seperti kendaraan konversi cash carrier, well-cab, dan patrol cars agar memenuhi kebutuhan negara terkait. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk otomotif kompetitif maupun inovatif. Kami percaya kolaborasi yang kuat antara industri, pemerintah, dan rantai pasok terkait, bersama-sama kita mampu mewujudkan visi industri otomotif Indonesia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, memberikan manfaat yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Bob Azam.

Sejak tahun 1971, Toyota Indonesia berkomitmen tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia mengembangkan teknologi solusi mobiltas beragam teknologi kendaraan sejak masa lalu, masa kini, hingga mengimplementasi teknologi energi masa depan.

Pencapaian Kinerja Ekspor Toyota Brand (Januari-Desember 2024)

  1. Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize): 114.819 unit
  2. Tipe MPV (Kijang Innova, Kijang Innova Zenix, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz): 89.681 unit
  3. Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Agya, Yaris Cross): 53.036 unit
  4. Tipe Kijang Innova Zenix Hybrid: 11.790 unit
  5. Tipe Yaris Corolla Cross Hybrid: 6.763 unit

Infografis Mobil Kepresidenan

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya