Elon Musk Hidupkan Mobil Murah Tesla Model 2 Dalam Wujud Robotaxi

Elon Musk berdalih mobil murah Model 2 miliknya tak sepenuhnya mati, hanya kini tanpa kemudi dan mewariskan platformnya kepada robotaxi.

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 10 Apr 2024, 20:11 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 20:11 WIB
Joshua Brown merupakan orang pertama yang meninggal akibat mobil self-driving Model S keluaran Tesla
Fitur self-driving Model S keluaran Tesla. (The New York Times)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla, Elon Musk menepis kabar batalnya proyek mobil murah Tesla Model 2 dengan unggahan di platform media sosial X segera setelah laporan dari Reuters tersebar ke publik pada Jumat (5/4/2024) lalu. "Reuters berbohong (lagi)," singkatnya.

Esok hari setelahnya, Musk mengunggah sebuah pengumuman singkat bahwa proyek taksi otonom tanpa supir, robotaxi Tesla akan segera diperkenalkan pada 8 Agustus mendatang.

"Tesla Robotaxi diluncurkan pada 8/8," tulisnya.

Detail mengenai peluncuran ini masih terbatas. Namun yang pasti, Musk memakai ini sebagai dalih bahwa mobil listrik murah Tesla Model 2 miliknya tak sepenuhnya mati, hanya kini tanpa kemudi dan mewariskan platformnya kepada robotaxi.

Pemilihan jadwal momen debut robotaxi Tesla menjadi menarik karena ini akan terjadi setelah Ford menyerah pada mobil pintar robotaxi dan GM Cruise belum pulih dari dampak kerusakan besar pada tes kendaraan serupa miliknya.

Disitat dari Carscoops, Elon Musk mengungkapkan setelah self-driving disetujui oleh regulator, layanan tumpangan mobil tersebut dapat dipesan di mana pun untuk secara otomatis menghampiri pemesan, juga membiarkan penumpang leluasa melakukan hal lain selama perjalanan.

Selain itu, robotaxi juga memungkinkan pemilik menghasilkan uang dari mobil mereka ketika mereka tidak menggunakannya.

Walau begitu, pengembangan robotaxi Tesla sudah berlangsung sejak hampir delapan tahun lamanya dan Musk belum membuktikan rekam jejak terbaik sejak dia menulis master plan mengenai taksi otonom ini.

Tesla Batal Bikin Mobil Listrik Murah untuk Gempur Merek China

Tesla Ingin Bangun Pabrik Raksasa di Jepang?
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Tesla telah mengungkapkan untuk membatalkan rencana membuat mobil listrik murah, yang telah lama dijanjikan kepada investor atau konsumen.

Awalnya, kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau ini akan digunakan oleh pabrikan Amerika Serikat untuk mendorong pertumbuhan, dan bersaing dengan merek China. Demikian, dikatakan tiga sumber yang mengetahui hal tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/4/2024).

Sementara itu, Tesla sendiri akan terus mengembangkan robotaxi atau taksi tanpa supir, yang dikembangkan dari platoform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla. Demikian dari sumber yang sama.

Pembatalan rencana Tesla untuk membuat mobil listrik murah ini, sejatinya telah mengabaikan tujuan lama perusahaan, yang sering digambarkan oleh sang pemilik, Elon Musk, sebagai misi utama yaitu membuat mobil listrik yang terjangkau untuk masyarakat.

Padahal sebelumnya, Elon Musk telah berulang kali menjanjikan mobil listrik yang akan diproduksi di Texas, pada paruh kedua 2025.

Sedangkan untuk harganya, Tesla saat ini memiliki Model 3 sebagai yang termurah, dengan banderol sekitar US$ 39.000 di Amerika Serikat. Jika mobil listrik murah, rencana awal Tesla bisa terwujud, akan memiliki harga sekitar US$ 25.000.

Sebagai informasi, Tesla sendiri saat ini tengah menghadapi tekanan penjualan. Pada kuartal satu 2024, penjualan Tesla mengalami menurun yang cukup tajam karena persaingan yang semakin ketat, terutama dari merek China, serta perlambatan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di pasar global.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya