Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Atau Ahok mendapat dukungan dari tiga partai politik (parpol), yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tujuh parpol lainnya tengah menjalin komunikasi berkoalisi untuk 'mengeroyok' Ahok dalam ajang pilkada.
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana menyatakan pihaknya santai menanggapi isu 'pengeroyokan' Ahok tersebut.‎ Hal itu lumrah terjadi dalam pilkada untuk mengalahkan calon petahana itu.
"Biasa, kalau dalam politik termasuk dalam pilkada keinginan mengalahkan petahana sudah biasa.‎ Kita hormati lah itu bagian dari demokrasi," kata Dadang Rusdiana saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Anggota Komisi X DPR ini mengatakan, justru semakin bagus jika banyak parpol berkoalisi ingin Ahok tidak memimpin lagi di Jakarta. Sebab, ini malah akan menguntungkan Ahok. Terlebih, masyarakat ‎Jakarta sudah merasakan hasil nyata kinerja mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Hanura tetap optimistis,‎ semakin banyak yang mengeroyok Ahok peluang Ahok menang semakin besar. Kita sih tidak menghiraukan, acuhkan saja karena kita memang sudah optimis mengusung mendukung Pak Ahok yang sudah bekerja nyata untuk Jakarta," ujar Dadang.
Untuk itu, lanjut dia, tidak ada kekhawatiran sama sekali bagi Hanura untuk tetap mengusung Ahok. Hanura tetap percaya Ahok dapat kembali memimpin Jakarta hingga 5 tahun ke depan dengan baik.
Dia yakin, masyarakat Jakarta masih ingin merasakan hasil kerja Ahok untuk Ibu Kota terus lebih baik.
"Tentu masyarakat Jakarta pemilih cerdas ya, mana calon yang tepat yang harus dipilih karena sudah membuktikan kinerjanya seperti calon petahana dan mana yang belum menunjukkan kerja nyata," tandas Dadang.