PDIP Relakan Risma di Surabaya, Sinyal Ahok-Djarot Menguat?

Sinyal Ahok-Djarot menguat pascapertemuan Ahok dengan Megawati Soekarnoputri. Apalagi, PDIP mulai merelakan Risma agar fokus di Surabaya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Agu 2016, 20:49 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 20:49 WIB
20160720-PDIP-Gelar-Pelatihan-Penggerak-Ekonomi-Kerakyatan-YR
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sambutan pembukaan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (20/7). PDIP gelar Pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan yang diikuti utusan dari 34 DPD PDIP seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan memberi sinyal mulai merelakan Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma untuk fokus di Surabaya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mensinyalir, partai berlambang banteng bermoncong putih itu, mengiyakan perkataan Risma, untuk tetap berada di Surabaya.

"Pemimpin punya tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Kami menghormati apa yang disampaikan Ibu Risma," tegas Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Pernyataan Hasto tersebut juga seakan memberi sinyal untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Sekaligus diduetkan dengan wakilnya saat ini Djarot Syaiful Hidayat.

Apalagi, pada Rabu 17 Agustus 2016 kemarin, Ahok bertemu langsung dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Pertemuan dengan Pak Ahok kemarin membawa suasana yang lebih positif. Dan ini yang menjadi pertimbangan DPP partai," ucap Hasto.

Kendati demikian, ia menegaskan, semua kemungkinan masih sangat terbuka hingga keluar keputusan resmi dari Megawati Soekarnoputri, yang merupakan pemimpin tertinggi. "Tapi semua ini masih berproses dan belum final," tutup Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya