Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono untuk memimpin Ibu Kota kerap dipertanyakan publik. Namun, bagi anak Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, kuantitas lama pengalaman seseorang di dunia politik merupakan hal yang relatif.
"Saya meyakini bahwa kuantitas bukan segalanya. Tapi keinginan besar untuk bisa mengetahui situasi dan belajar menyesuaikan diri, itu lebih penting dalam sebuah kesuksesan," tutur Agus dalam jumpa pers 'Di Balik Keputusan Agus Yudhoyono' di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/10/2016).
Namun, Agus memang mengakui bahwa keraguan publik itu juga sempat menjadi pertanyaan pada dirinya pribadi.
Advertisement
"Saya selalu mencoba merefleksi walaupun sebentar. Sama yang ditanyakan apakah saya mampu. Karena saya tidak ingin menjadi orang yang tidak rasional, nekat," jelas Agus.
Dia melanjutkan, ada pihak yang mengatakan bahwa kariernya di militer selama 16 tahun sudah cukup untuk modal pengabdian di bidang lain, termasuk politik dan pemerintahan. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa pengalaman itu kurang, atau bahkan kelewat lama.
Dari banyaknya opini itu, Agus sendiri berpendapat pengalaman dan pendidikannya di militer 16 tahun sudah bisa dimanfaatkan untuk maju di Pilkada DKI 2017.
Dia menilai, ada kesamaan antara politik pemerintahan dengan militer. Misalnya belajar soal kepemimpinan, manajemen, dan lainnya.
"Jadi saya anggap bahwa saya tidak berangkat dari nol banget. Saya punya pengalaman di pendidikan latihan tugas operasi, baik di dalam maupun luar negeri. Misi perdamaian dan lainnya. Insya Allah dapat bermanfaat bagi saya selanjutnya," pungkas Agus.
Â