Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz menyatakan dukungannya pada pasangan bakal calon gubernur dan Wakil Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Djan Faridz mengatakan, sikap tersebut diputuskan seusai rapat pleno pada Selasa 4 Oktober 2016 dan juga hasil silaturahmi nasional DPP PPP se-Indonesia, Kamis 6 Oktober kemarin.
"DPP PPP menyatakan sikap mempertimbangkan untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot," ujar Djan di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2016).
Advertisement
Djan mengatakan ada beberapa alasan yang membuat PPP mendukung Ahok, meski non-muslim. Ahok dianggap telah menunjukan kerja nyata untuk kepentingan seluruh umat, tak terkecuali umat Islam di Jakarta.
"Program renovasi masjid dan musalah. Program mengumrahkan para pengurus masjid di seluruh DKI. Itu tidak pernah dilakukan oleh Gubernur DKI sebelumnya. Kepemimpinan Ahok-Djarot banyak mengusung nilai-nilai keislaman," tutur mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.
Dukungan tersebut, kata Djan sekaligus bentuk harapan agar program-program positif tersebut terus berlanjut.
"DPP PPP ingin memastikan program-program itu terus berlanjut dan ditambah dengan program pro-umat lainnya. Karena itu Ahok-Djarot harus didekati bukan dijauhi, agar mereka mengerti dan memahami kebutuhan umat," kata Djan.
Sejumlah tokoh hadir dalam pernyataan dukungan Ahok-Djarot ini, antara lain Sekjen DPP PPP Dimyati Natakusuma, Wakil Ketua Umum DPP PPP Humprey R Djemat dan juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot sekaligus Ketua DPD Partai Hanura Provinsi DKI Jakarta Ongen Sangaji.
Namun demikian, diantara jajaran petinggi PPP yang hadir, tidak tampak Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana yang selama ini kerap berseteru dengan Ahok.
Sebelumnya, DPP PPP kubu Romahurmuziy alias Romi lebih dulu menyatakan sikap pada Pilkada DKI 2017 ini. PPP kubu Romi telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Agus Murti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, dan PAN.