Wiranto Minta Masa Tenang Pilkada Jangan Dibikin Ribut

Pemimpin FPI Rizieq Shihab mengaku akan kembali menggelar aksi doa bersama pada 11 Februari 2017 atau saat masa tenang Pilkada 2017.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Feb 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 18:30 WIB
20170131-Rapat-Koordinasi-Pilkada-Serentak-2017-Jakarta-FF
Menko Polhukam Wiranto memberikan paparan saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2017, Jakarta, Selasa (31/1). Acara digelar dalam rangka melaporkan kesiapan pesta demokrasi di 101 provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengaku akan kembali menggelar aksi doa bersama pada 11 Februari 2017 atau saat masa tenang Pilkada 2017. Hal itu ia sampaikan saat menyambangi DPR RI, Januari 2017.

Menanggapi hal ini, Menko Polhukam Wiranto meminta tidak ada yang membuat kegaduhan dan keributan pada masa tenang Pilkada 2017.

"Dalam minggu tenang harus tenang, jangan dibikin ribut. Minggu tenang harus dihormati agar masyarakat bisa memilih dan mempertimbangkan dengan tenang," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Menurut dia, terkait pengerahan massa pada masa tenang pilkada, sudah ada aturannya. Dia mengatakan pihak berwenang akan bertindak tegas ketika pengerahan massa itu masih dilakukan.

"Yang pasti dalam minggu tenang tidak diizinkan pengerahan massa di ruang publik. Kalau dilakukan akan tindak tegas," kata Wiranto.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar semua pihak menjaga Pilkada 2017. Terlebih, pesta demokrasi ini menjadi sorotan negara lain.

"Namun, saya imbau untuk menjaga pilkada ini agar sukses karena dilihat oleh negara lain. Akan banyak perwakilan yang akan meninjau pilkada. Melihat apakah kita mampu jalankan proses demokrasi dengan baik, yang bermartabat," tandas Wiranto.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya