Ahok: Harus Tetap Senyum Meski Hati Menangis

Saat debat cagub DKI, Ahok kerap diserang calon lain soal karakternya yang kurang santun dalam bicara.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Feb 2017, 07:47 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2017, 07:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pada debat cagub DKI putaran ketiga malam hari kemarin, calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kembali diserang oleh paslon lain soal karakter Ahok yang dinilai kurang santun dalam berbicara.

Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku tak tersinggung dan tak mau mengambil pusing. Ahok mengaku belajar banyak dari Presiden ke-3 BJ Habibie agar tetap tersenyum meski hati menangis.

"Itu gampang banget, belajar dari Pak Habibie, walau hati menangis tetap tersenyum. Karena itu terima kasih, suwun (terima kasih)," ucap Ahok usai debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat 10 Februari 2017.

Ahok pun menjelaskan soal pernyataan penutupnya di ujung debat yang menyebut dirinya orang tua yang mendidik anak sedangkan calon lain adalah om-tante yang sok tahu. Menurut Ahok, jangan hanya karena ingin jadi gubernur, calon lain janji yang tidak mendidik dan merusak sistem.

"Disebut kasar sama kaum perempuan, aduh kalau kasar, nyerang, masa perempuan demen foto-foto. Kita mendidik seperti orangtua sama anak. (Kalau salah) tentu orangtua menghardik,  orangtua memberi aturan agar semua anaknya berhasil sehat," jelas Ahok.

Ahok mengibaratkan, calon lain sebagai om dan tante yang mengiming-imingi anaknya dengan janji-janji saja. Padahal Ahok-Djarot atau diibaratkan orangtua bersusah payah mendidik anaknya yakni warga Jakarta.

"Jangan om tante dateng merusak aturan, anak kita boleh ini atau itu. Kasih uang, kasih rusun, kamu jangan merusak sistem," kata Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya