Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memiliki kriteria untuk bakal cawagubnya. Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyampaikan, pasangan adalah orang yang dapat meneruskan rencananya selama ini.
"Ya, inginnya bisa saling melengkapi dan memperkuat dan meneruskan rencana selama ini," ujar Gus Ipul di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 8 Januari 2018.
Baca Juga
Keinginan untuk tetap mengusung aliran nasionalis - religius pun disampaikannya, begitu juga dengan bisa tetap berkoalisinya PKB dan PDIP dalam pesta demokrasi terbesar di Jawa Timur nanti.
Advertisement
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang akan menjadi pasangannya dalam Pilkada Jatim kelak.
Meskipun begitu, terselip kesedihan dalam kata-kata Gus Ipul ketika mengingat Azwar Anas, yang merupakan bakal cawagubnya mundur.
"Kalau ibarat jalan, saya sudah 30-40% dengan Mas Anas. Kita hormati, kita tidak nyangka juga kan. Ada musibah politik ini di luar dugaan," ucap Saifullah Yusuf, ketika mengingat Azwar Anas mundur dari posisi bakal cawagub yang seharusnya akan mendampinginya.
Dapat Empati
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, keputusan mundurnya Abdullah Azwar Anas dalam Pilkada Jatim belum diambil lewat rapat partai.
"Kan kami katakan, membahas hal yang strategis itu kami putuskan melalui rapat. Keputusan menerima pengembalian mandat atau tidak itu belum diambil dalam rapat partai," tegas Hasto di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
Menurut Sekjen PDI-P ini, semua pilihan selalu ada, karenanya, tidak menutup kemungkinan akan adanya nama-nama lain yang terpanggil untuk berdedikasi di sana Jatim.
Hasto pun menyanggah isu yang beredar terkait mundurnya Azwar Anas dikarenakan oleh anggota PDI-P lainnya. Menurutnya, itu merupakan isu yang dikeluarkan oleh pihak lawan.
"Ya enggak mungkin lah, PDIP nggak mungkin menusuk dari dalam. Kalau ada itu kami pecat, itu isu yang diembuskan pihak lawan," ucap dia.
Menurut dia, masyarakat justru berempati kepada Bupati Banyuwangi itu. Terpaan isu ini dipercaya oleh Hasto sebagai upaya untuk memecah belah, termasuk dalam memecah belah hubungan PDIP dan PKB.
Mundurnya Azwar Anas yang merupakan seorang Nahdliyin pun dianggap Hasto tidak menjadi suatu persoalan dalam hubungan PDIP dan NU, maupun sebaliknya. Hasto mengibaratkan NU dan partainya sudah seperti saudara sepejuangan.
"Antara NU dengan PDIP, begitu pula PDI-P dengan NU itu adalah saudara seperjuangan. Hubungan antara tokoh-tokoh kami dengan NU begitu dekat. Sehingga enggak ada persoalan mengenai hal tersebut," jelas Hasto.
Advertisement
PKS, PAN, Gerindra Incar Cawagub Gus Ipul
Mundurnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai pasangan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur 2018 menjadi kesempatan bagi PKS, PAN, dan Gerindra. Kosongnya posisi tersebut dimanfaatkan ketiga parpol itu untuk mendorong kadernya menjadi cawagub untuk Gus Ipul.
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, partainya bersama PAN dan Gerindra sudah mempersiapkan dua nama. Kedua nama itu sudah disepakati bersama di antara ketiga parpol.
"Kita ke Gus Ipul dengan menyodorkan cawagub yang sudah disepakati ketiga partai. PKS mengusulkan Kang Yoto (Bupati Bojonegoro Suyoto), demikian juga PAN. Lalu Gerindra menyodorkan Pak Moekhlas (Ketua Harian DPP Gerindra Moekhlas Sidik)," ucap Sohibul kepada Liputan6.com, Senin (8/1/2018).
Dia menuturkan, semuanya kini terserah Gus Ipul untuk memilih yang mana di antara dua nama tersebut yang cocok. "Kita serahkan kepada Gus Ipul mau ambil yang mana," ungkap Sohibul.
Dia menegaskan, jika akhirnya dua nama tersebut tidak disetujui oleh Gus Ipul, maka semuanya akan dibicarakan lagi.
Bahkan, menurut Sohibul, pengumuman tersebut akan dilakukan di masa akhir. Diketahui, pendaftaran pasangan calon yang ikut pilkada serentak telah dimulai hari ini, Senin 8 Januari sampai Rabu 10 Januari 2018.
"Kita bicarakan lagi. (Untuk pertemuannya) belum diagendakan. Bisa jadi sampai injury time," pungkas Sohibul.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: