Saling Tuding, PDIP-Demokrat Bakal Gagal Koalisi di Pilpres 2019?

Kedua partai saling tuding terkait pernyataan Setya Novanto yang menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung diduga terlihat dalam kasus e-KTP.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Mar 2018, 18:50 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 18:50 WIB
Presiden Jokowi Hadiri Rapimnas Partai Demokrat 2018
Presiden Joko Widodo tiba menghadiri Rapimnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). Rapimnas Partai Demokrat yang bertemakan "Demokrat S14P!", membahas persiapan pemilu partai demokrat di 2019. (Liputan6.com/Angga yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan menyebut partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dan Partai Demokrat masih membuka koalisi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Meski kedua partai tersebut sempat saling tuding, terkait pernyataan Setya Novanto yang menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung diduga terlibat kasus e-KTP.

Dia menyebut kedua partai tersebut hingga saat ini masih menjalin hubungan yang baik. Meskipun, sebelumnya terlihat saling menuding mengenai kasus proyek e-KTP.

"Masih ada, masih terbuka, kita sama sekali enggak ada masalah. Yang kita kedepankan adalah bagaimana Pak Jokowi bisa terpilih lagi, itu tujuan lebih besar partai politik sekarang ini," kata Arteria saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Selanjutnya, dia menambahkan mengenai koalisi dan pernyataan kasus e-KTP merupakan dua hal yang terpisah. Dengan begitu, tidak dapat dikaitkan satu sama lain.

"Politik itu sangat dinamis dan sangat dewasa, tidak mungkin karena ada noda seperti itu kita tiba-tiba berhenti," ucapnya.

Kendati begitu, anggota Komisi III DPR ini enggan menyebut pernyataan dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan pihak Partai Demokrat saling menuding mengenai pernyataan dari terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Bukan Tudingan

Presiden Jokowi dan SBY di Rapimnas Demokrat, Bogor.
Presiden Jokowi dan SBY di Rapimnas Demokrat, Bogor. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Arteria menyebut itu bukanlah bentuk tudingan, melainkan hanya ingin memberikan ruang kepada masyarakat untuk berpikir lebih jernih.

"Itu hal biasa dalam konteks kemarin, bukan tudingan dari PDIP ke Partai Demokrat. Jadi bukan menuding," jelas Arteria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya