Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengisyaratkan akan mendekat ke kubu koalisi parpol pengusung capres Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Zulkifli mengatakan pada Selasa (27/3/2018) bahwa sebagai calon petahana, Jokowi memilili peluang besar kembali memenangkan kontestasi politik lima tahunan di 2019 mendatang.
Namun menurut Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais, pernyataan Zulkifli Hasan atau Zulhas itu bukan urusan partai. Karena hingga saat ini, PAN belum ada keputusan resmi akan berkoalisi dengan parpol apa dan siapa capres dan cawapres yang akan diusung juga belum ada pembahasan.
"Pernyataan ketua umum bukan urusan partai. Karena keputusan resmi pasti akan dilalui dengan forum resmi juga melalui rakernas," jelasnya di ruang Fraksi PAN DPR RI, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3) sore.
Advertisement
PAN akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada April mendatang. Dalam kesempatan itu, akan dipastikan ke mana arah koalisi PAN dan akan diumumkan secara resmi capres yang akan diusung.
"Dan pasti akan disampaikan itu secara luas," ujarnya.
Sebelum memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung, Hanafi mengatakan partainya menjaring pendapat di tingkat bawah. PAN tak serta-merta memutuskan, tapi menyerap aspirasi pengurus, kader hingga simpatisan partai.
"Perlu kita pahami bersama-sama karena di bawah kita juga banyak serap aspirasi dari pengurus, dari kader, dari para simpatisan yang untuk sebaiknya ke depan ini memang sikap resmi itu juga ditunggu-tunggu dan itu pasti akan dilaksanakan," paparnya.
PAN Jajaki Komunikasi dengan Jokowi
Sebelumnya, Zulhas menyampaikan saat ini penjajakan dan komunikasi politik terus dilakukan dengan parpol-parpol lain. Termasuk komunikasi dengan parpol pengusung capres Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya, Jokowi berpeluang besar kembali memenangkan Pilpres 2019. Namun hingga saat ini, penjajakan masih dilakukan.
Pada saat Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan seluruh kader DPD se-Indonesia dan tokoh agama pada Senin (26/3) malam, Zulkifli mengaku tak diundang. Namun bukan berarti pihaknya menjauh dari partai oposisi dan mengarahkan dukungan ke Jokowi.
"Maksudnya mendukung Pak Jokowi kan gitu? Lah memang saya mendukung Pak Jokowi, kan koalisi. Ooh (maksudnya) 2019 nanti? Ya itu penjajakan dulu. Ketemu-ketemu dulu. Pak Jokowi tentu kan peluangnya, incumbent, besar. Itu juga tentu menjadi pertimbangan," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Advertisement