Mahfud MD Prediksi Jokowi dan Gatot Nurmantyo Bersaing di Pilpres 2019

Dalam pengamatan dia, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diprediksi akan bersaing dengan Jokowi, sedangkan Prabowo batal menjadi capres.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 15:06 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 15:06 WIB
Jokowi dan Jusuf Kalla Buka Bersama di Mabes TNI
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri buka puasa bersama dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para prajurit TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dinamika politik jelang Pilpres 2019 terus bergulir. Dimintai tanggapannya soal sosok yang akan muncul dalam konstestasi politik lima tahunan itu, pakar hukum Mahfud MD memprediksi hanya akan muncul dua poros pada pilpres mendatang.

"Berdasar pikiran rasional saja, dugaan saya poros akan tetap dua. Poros keduanya nanti Gatot," jelas Mahfud saat ditemui di kantor PARA Syndicate, Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

Dalam pengamatan dia, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diprediksi akan bersaing dengan Jokowi, sedangkan Prabowo batal menjadi capres.

"Gatot sebagai saingan (Jokowi) saya kira, saya kira Prabowo tidak. Saya kira ya, tapi saya ndak tahu," ujar Mahfud.

Dia mengatakan, di era demokrasi saat ini sangat bagus ada poros ketiga. Namun, hal itu bergantung pada dinamika politik yang berkembang jelang Pilpres 2019.

"Dilihat dari perkembangan demokrasi ya bagus saja adanya poros ketiga itu. Karena harus membandingkan di masa lalu sebelum reformasi orang enggak bisa ajukan poros tandingan apalagi sampai ketiga. Dua aja enggak pernah ada, 32 tahun enggak boleh," jelas Mahfud.

"Sekarang kan bisa. Zaman reformasi ini kita sudah pernah punya lima pasangan pada Pilpres 2004. Sekarang poros ketiga, silakan. Tetapi apakah itu bisa atau tidak tergantung dinamika poltik," imbuh dia.

Kemungkinan munculnya Gatot Nurmantyo sebagai capres dari poros kedua karena saat ini yang bersangkutan mulai menggalang kekuatan dan banyak disuarakan di tingkat bawah. Gatot juga selalu menyatakan kesiapannya maju dalam Pilpres 2019.

"Sementara Prabowo sendiri enggak pernah membantah bahwa kemungkinan dia itu tidak (maju). Enggak pernah membantah dia. Sedangkan Gatot selalu mengatakan saya siap dan yang mendukung juga muncul," kata mantan Ketua MK ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sosok Cawapres Gatot

20160711- Presiden Jokowi Gelar Silaturahmi Idul Fitri 1437 H di Istana Negara- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam Silaturahmi Idul Fitri 1437 H di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jika Gatot maju, kata Mahfud, peluang cawapresnya kemungkinan dari alumni 212. Mahfud mengatakan banyak alumni 212 menyebut Gatot layak didampingi Anies Baswedan atau TGB Zainul Majdi.

"Saya ndak tahu, tapi spekulasi yang muncul di luar kan sudah ada garisnya. Kelompok yang, maaf, mungkin basis massa 212 sudah nyebut-nyebut nama Gatot dengan Anies, Gatot dengan Tuan Guru Bajang. Itu yang disebut-sebut, tapi masih sangat dinamis ya," sebutnya.

Mahfud menambahkan, masih ada waktu tiga bulan sampai dibuka pendaftaran pada 4 Agustus mendatang. KPU akan membuka pendaftaran capres-cawapres sampai 10 Agustus. Berbagai perubahan masih bisa terjadi sampai di detik terakhir pendaftaran.

"Namanya politik, kalau hitung-hitungannya sudah macet oh gini kesimpulannya, (kemudian) bisa berbalik," tutur Mahfud.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya