Gus Yasin Ingatkan Masyarakat Jateng soal Pancasila Pemersatu Bangsa

Menurut Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, banyak negara lain yang ingin seperti Indonesia.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 04 Jun 2018, 09:20 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 09:20 WIB
Gus Mus dan Taj Yasin (Tim Media Taj Yasin)
Gus Mus dan Taj Yasin (Tim Media Taj Yasin)

Liputan6.com, Semarang - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin menegaskan, Pancasila adalah pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai agama dan suku.

"Pancasila itu pemersatu, kalau tidak ada Pancasila kita (bangsa Indonesia) tidak akan bersatu," ujar Gus Yasin di Semarang, seperti dilansir Antara, Senin (4/6/2018).

Dia mengungkapkan, banyak negara lain yang ingin seperti Indonesia dengan Pancasila sebagai ideologinya.

"Negara lain ingin seperti Indonesia, kok bisa ya Pancasila menyatukan umat Islam, Hindu, Budha, Katolik, Kristen, bahkan dengan berbagai macam suku," ucapnya.

Hal tersebut disampaikan Gus Yasin usai mengikuti kegiatan Ndonga Bareng Ngupaya Tentrem sebagai peringatan Hari Lahir Pancasila yang dihadiri oleh perwakilan lintas agama dan kepercayaan.

Terkait dengan hal itu, dirinya memberikan apresiasi kegiatan yang berlangsung di Posko Ganjar-Yasin di Jalan Pandanaran Nomor 100 Semarang.

"Ini (doa bersama lintas agama) yang kita tunggu-tunggu, dengan keberagaman agama dan kebersamaan ini kita ingin menunjukkan bahwa toleransi benar-benar ada di Indonesia, khususnya di Jateng," jelas Gus Yasin yang berpasangan dengan Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Acara Ndonga Bareng Ngupaya Tentrem

Taj Yasin Maimoen (Dok. TIm media Taj Yasin)
Taj Yasin Maimoen (Dok. TIm media Taj Yasin)

Ripana selaku Koordinator kegiatan Ndonga Bareng Ngupaya Tentrem menjelaskan, acara ini dilaksanakan untuk memperingati Nuzulul Quran dan Hari Lahir Pancasila.

"Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan dasar negara menjalin keberagaman dan meruangi kebersamaan di atas landasan nilai gotong royong, sedangkan keberagaman adalah rahmat, kebersamaan adalah berkah dan gotong-royong adalah laku hidup bersama dengan penuh penghormatan dan penghargaan menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," papar Ripana.

Kegiatan tersebut menurutnya juga dilatarbelakangi aksi terorisme di beberapa daerah yang melibatkan keluarga dan anak-anak sehingga mengundang keprihatinan berbagai pihak.

"Menyikapi persoalan tersebut, berlandaskan keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai Pancasila, kami menyerukan pada seluruh elemen masyarakat, bangsa dan negara untuk berdoa bersama bagi ketenteraman hidup masyarakat, bangsa serta negara menuju tercapainya kesejahteraan bersama," kata dia.

Selain di Kota Semarang, kegiatan Ndonga Bareng Ngupaya Tentrem juga dilaksanakan serentak di beberapa daerah seperti di Kabupaten Grobogan, Magelang, Jepara, Batang, dan Cilacap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya