PDIP Yakin Kandang Banteng Menangkan Ganjar-Yasin di Pilkada Jateng

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri menargetkan, kemenangan 80 persen untuk pasangan Cagub dan Cawagub Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 31 Mei 2018, 14:07 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 14:07 WIB
Apel Siaga PDIP di Solo
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ganjar - Yasin saat apel siaga di Stadion Manahan Solo/(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dalam Pilkada Jawa Tengah 2018 ini. Politikus PDIP Eva Sundari pun yakin, Ganjar-Yasin bakal menang telak mengungguli pesaingnya Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Bahkan, menurut Eva, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini, menargetkan kemenangan 80 persen di wilayah yang kerap disebut kandang banteng itu.

"Survei terakhir yang dirilis sekitar 70 persen tentu kita ingin sapu bersih di seluruh daerah yang merupakan kandang banteng," ujar Eva melalui siaran pers di Jakarta, Selasa 30 Mei 2018.

Meski begitu, dia meminta seluruh kader PDIP dan partai pengusung Ganjar-Yasin yaitu NasDem, PPP, Demokrat, dan Golkar untuk tetap waspada serta berhati-hati.

Menurut Eva, akan sangat berbahaya jika terpeleset salah ucap bisa menggerus suara Ganjar-Taj Yasin yang saat ini elektabilitas terus menanjak naik.

"Peluang menang sangat besar tetapi tidak boleh kehilangan kewaspadaan. Jadi tetap waspada dan kerja dilanjutkan," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, Taj Yasin yang merupakan putra dari Kiai kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen juga dianggap Eva membantu menaikkan suara Ganjar.

"Bagaimana keluarga NU yang kuat, faktor penambah suara bagi kita. Mudah-mudahan kolaborasi NU Marhaen jadi modal kuat seperti di Pilgub Jateng," kata Eva.

Oleh karena itu, Eva yakin kandang banteng tidak mungkin kebobolan lawan. Alasannya, kata dia, tren yang terjadi di Jateng bukanlah sosok, melainkan PDIP itu sendiri.

"Enggak mungkin kandang banteng kita kalah, karena bukan sosok tetap lebih ke partai. Jadi siapapun yang diusung PDI Perjuangan itulah yang mereka pilih," jelas Eva.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Ganjar-Yasin di Atas Angin

Diantar Partai Pengusung, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Resmi Daftar Pilkada Jateng
Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan wakilnya Cawagub Taj Yasin saat mendaftar di KPUD Jateng, Semarang, Selasa (9/1). Pendaftaran paslon ini dilakukan di hari kedua waktu pendaftaran. (Liputan6.com/Gholib)

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito mengatakan, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin tetap berada di atas angin pada ajang Pilkada Jawa Tengah.

Menurutnya, tim sukses pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah belum berhasil mempengaruhi kantong-kantong suara di kandang banteng.

"Di atas kertas Ganjar masih cukup kuat, terlihat dari kemampuan timnya untuk mengkapitalisasi prestasi," kata Arie.

Selain itu, sejak awal dirinya memprediksi bahwa pasangan Sudirman-Ida bukan lawan yang seimbang bagi Ganjar-Taj Yasin.

"Sudirman Said dan Ida bukan lawan yang sebanding karena tidak begitu mengakar secara politik dan kultural di Jawa Tengah. Sekalipun lahir di situ, tapi identitas kulturalnya tidak cukup kuat," terangnya.

Menurut dia, kantong-kantong suara petahana masih cukup solid untuk dipertahankan. Hal itu yang membuat peluang Sudirman-Ida kecil di Kandang Banteng.

"Peluang Pak Sudirman kecil, karena kalau dilihat kantong-kantong Pak Ganjar masih kuat. Sementara dari survei-survei juga diprediksi menang telak," kata Arie.

Dalam waktu satu bulan jelang pelaksanaan Pilkada, untuk kembali memenangkan kontestasi, pasangan Ganjar-Taj Yasin jangan sampai terjebak pada kontroversi. Misalnya, pelanggaran kampanye, isu SARA, dan statement yang menimbulkan kontroversi.

"Kalau asusmsinya seperti sekarang ini, Ganjar kemungkinan besar menang. Ibaratnya, diam saja Ganjar menang, dalam pengertian tertentu," tutur dia.

Menurutnya, isu e-KTP akan tetap dijadikan sebagai senjata oleh tim Sudirman-Ida.

"Tapi tampaknya tidak terlalu berpengaruh. Pola (serangan) yang pernah dikembangkan di Pilkada DKI tidak mungkin berhasil di Jateng," tegas Arie.

 

Reporter : Iqbal Fadil

Sumber  : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya