2 Kabupaten di Papua Batal Gelar Pilkada Hari Ini

Menkopolhukam menjelaskan alasan di balik gagalnya pilkada di dua Kabupaten Papua.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Jun 2018, 11:56 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2018, 11:56 WIB
Menkopolhukam Wiranto mencoblos di Pilkada 2018 (Liputan6/Achmad Sudarno)
Menkopolhukam Wiranto mencoblos di Pilkada 2018 (Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan dua kabupaten di Provinsi Papua batal menyelenggarakan Pilkada, Rabu (27/6/2018) ini. Dua daerah tersebut adalah Kabupaten Nduga dan Pinai.

Menurut Wiranto, Kabupaten Nduga tidak bisa melaksanakan Pilkada Serentak karena pendistribusian logistik belum selesai menyusul situasi keamanan yang tidak kondusif.

Pesawat Trigana Air yang membawa 18 anggota Brimob saat akan bertugas mengamankan proses Pilkada Serentak di Kabupaten Nduga ditembaki oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) dua hari lalu.

"Aparat keamanan dari Brimob ditembaki, sehingga logistiknya masih terlambat. Tapi sekarang sedang proses pengamanan," kata Wiranto usai memantau pelakasanaan Pilkada di Kota Bogor, Jawa Barat.

Kemudian di Kabupaten Pinai, pelaksanaan Pilkada ditunda karena terjadi konflik usai penetapan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati.

"Masyarakat menghendaki satu calon. Ini masih ribet. Perlu diselesaikan dulu," kata dia.

Kondisi ini mengakibatkan pelaksanaan Pilkada di dua kabupaten tersebut terpaksa ditunda dan baru akan dilaksanakan pada saat situasi dan kondisi di wilayah itu sudah betul-betul kondusif.

"Tapi akan dilaksanakan dikemudian," kata mantan Panglima ABRI di era Presiden Soeharto itu.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya