PDIP: Ada Politik Uang Terstruktur dan Masif di Pilkada Lampung

PDIP menemukan sejumlah dugaan pelanggaran di Pilkada Lampung.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Jul 2018, 12:43 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 12:43 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai pelaksanaan Pilkada di Lampung sangat memprihatikan. Ketua DPP PDIP Idham Samawi menduga ada praktik politik uang di helatan politik itu.

"Tidak hanya praktik money politik yang terjadi secara luar biasa, terstruktur, sangat sistematis dan menyebar ditengah masyarakat secara masif (TSM)," ucap Ketua DPP PDIP Idham Samawi dalam keterangannya," Senin (2/7/2018).

Ia menengarai kekuatan korporasi raksasa berada di balik situasi tersebut. Mereka, lanjut Idham, membunuh demokrasi demi ambisi mengontrol tanah dan menghisap kekayaan Lampung.

Idham menyebutkan, aparat serta Bawaslu membiarkan praktik ini terjadi.

"Dari PDI Perjuangan sendiri sudah melaporkan pelanggaran di lebih 16 kasus, belum yang lain," tegas Idham.

Adapun berdasarkan data yang dimiliki PDIP, dugaan politik uang terjadi di Pekon Kresnomulyo, Desa Cimanuk, Pekon Sinar Betung, dan Pekon Singosari. Idham mengatakan, masyarakat melaporkan pemberian ratusan amplop yang masing-masing berisi Rp 50 ribu.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengintruksikan seluruh jajarannya untuk terus bergerak dan memproses secara hukum pelanggaran yang terjadi di pilkada.

"Kemenangan ditentukan melalui rekapitulasi manual. Terus berjuang dan tegakkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya