Ma'ruf Amin, Cicit Imam Besar Masjidil Haram yang Jadi Cawapres

Meski telah menjadi petinggi di pemerintahan, Kiai Ma'ruf tak pernah melupakan tanah leluhur dan teman-temannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2018, 17:19 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 17:19 WIB
20161013-Penyataan-MUI-HEL
Ketua Umum MUI Pusat, Maruf Amin memberi keterangan terkait polemik ucapan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Kamis (13/10). Ia meminta masyarakat tetap tenang menyikapi hal tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ma'ruf Amin resmi ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi untuk periode 2019-2024.

Kiai Ma'ruf pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairiyah, Citangkil, Kota Cilegon, Banten.

"Sekelas dengan almarhum orangtua kule (saya). Di Tsanawiyah (Madrasah Tsanawiyah atau MTs)," kata Ali Mujahidin, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (9/8/2018).

Menurut dia, cicit Syekh Nawawi Al-Bantani ini merupakan pribadi yang sopan dan religius sejak mudanya.

Meski telah menjadi petinggi di pemerintahan, Ma'ruf tak pernah melupakan tanah leluhur dan teman-temannya.

"Pribadi yang baik, jujur, berilmu dan istikamah sebagai ulama. Tawadu dan mencintai umat," terangnya.

Jika melihat latar belakangnya, kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) itu mampu menandingi pendamping Jokowi memimpin Indonesia, jika terpilih untuk periode 2019-2024.

"Baik (mampu mengimbangi Jokowi). (Contohnya) organisasi MUI beliau pimpin eksis," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ma'ruf Amin merupakan cicit dari Syaikh Nawawi Al-Bantani yang merupakan imam di Masjidil Haram dan mendapatkan julukan Imam Nawawi Atstsani.

Ayahnya bernama KH Mohamad Amin, ulama besar di wilayah Barat Tangerang yang muridnya tersebar di penjuru Banten.

Semasa kecil, Kiai Ma'ruf, menghabiskan pendidikannya di SD dan di Madrasah Ibtidaiah (MI) di Kabupaten Tangerang. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang MTS di Ponpes Al-Khairiyah, Kota Cilegon.

Kiai Ma'ruf kemudian melanjutkan pendidikan agamanya ke Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Kiai Amin, ayahnya atau cucu dari Syaikh Nawawi Al-Bantani, memilih Tebu Ireng karena KH. Hasjim Asy'ari adalah murid buyutnya.

Selanjutnya, Ma'ruf muda melanjutkan pendidikannya ke SMA Muhamadiyah di Jakarta, karena ingin belajar ilmu umum, tapi tidak sampai selesai. Dia pun kembali kembali mondok ke beberapa ponpes yang ada di Banten, sebut saja di wilayah Caringin-Kabupaten Pandeglang, di wilayah Petir dan Pelamunan-Kabupaten Serang.

Resmi Gandeng Ma'ruf Amin

Ketum MUI Ma'ruf Amin dan Jokowi. (Instagram Jokowi)
Ketum MUI Ma'ruf Amin dan Jokowi. (Instagram Jokowi)

Joko Widodo atau Jokowi telah resmi menggandeng Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin, sebagai calon wakil presiden. Bersama Ma'ruf, Jokowi akan memperkuat ekonomi umat apabila terpilih nanti di periode kedua pemerintahannya.

"Kita harus mengatasi masalah kemiskinan kesenjangan dengan memperkuat ekonomi umat," kata [Jokowi](Joko Widodo atau Jokowi usai resmi menggandeng Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden dalam pidatonya di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

Menurut Jokowi, Ma'ruf memiliki rekam jejak dan pengalaman yang lengkap. Tak hanya di pemerintahan, kata Jokowi, Ma'ruf Amin juga mengetahui tentang permasalahan ekonomi.

"Pada saat Beliau dikukuhkan sebagai profesor, pidato pengukuhannya adalah berkaitan dengan arus ekonomi baru Indonesia. Artinya, Beliau sangat mengetahui perihal mengenai ekonomi," ucap Jokowi.

Mendaftar ke KPU

Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin telah berada di Gedung Joang 45. Mereka didampingi semua ketua umum partai pendukung koalisi Jokowi dan semua pendukungnya.

Jokowi-Ma'ruf memilih Gedung Joang 45 sebagai titik awal tempat pemberangkatan menuju Gedung KPU untuk mendaftar sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019.

Pada kesepatan ini, Jokowi memperkenalkan dan mengumumkan alasannya memilih Ma'ruf sebagai cawapres.

"Beliau adalah sosok yang utuh, ulama yang bijaksana dan dihormati seluruh umat Islam di Tanah Air," kata Jokowi, Jumat (10/8/2018).

Menurut Jokowi, Ma'ruf memiliki pengalaman panjang di legislasi mulai dari DPRD, DPR, hingga MPR. Ma'ruf juga punya pengalaman di lembaga eksekutif.

"Beliau adalah Rais 'Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ujar Jokowi.

Bersama Ma'ruf, kata Jokowi, dia akan mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan di seluruh Tanah Air. Menutup acara di Gedung Joang 45, Ma'ruf Amin kemudian memimpin doa.

(Liputan6.com/Yandhy Deslatama)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya