Tim Kampanye Jokowi: Kami Kedepankan Etika Baik dan Mendidik

Hasto menilai gerakan #2019GantiPresiden bukan merupakan ancaman bagi pihak Jokowi-Ma'ruf atau partai koalisi lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2018, 18:33 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 18:33 WIB
Bus Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto mengguyur minibus tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat peluncuran di Jakarta, Senin (27/8). Sebanyak lima minibus pemenangan diluncurkan untuk wilayah Jawa Barat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya membuat kegiatan untuk menandingi gerakan #2019GantiPresiden. 

"Kegiatan kita kan yang positif-positif, sudah diberikan arahan kami harus mengedepankan etika yang baik, yang mendidik, bukan yang merusak," kata Hasto di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Menurutnya, etika yang telah ditumbuhkan oleh pihak tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin terhadap para kader maupun relawannya adalah yang bisa mempersatukan bangsa.

"Etika yang mempersatukan, bukan etika yang memecah belah itu yang dilakukan incumbent dan jadi tanggung jawab dari kami untuk melakukan hal tersebut," ujar dia.

Selain itu, dia menilai gerakan #2019GantiPresiden bukan merupakan ancaman bagi pihak Jokowi-Ma'ruf atau partai koalisi lainnya. Justru pihaknya melihat itu sebagai tatanan untuk membangun demokrasi berdasarkan aturan hukum.

"Berdasarkan aturan main tatanan kita bangsa timur, itu harus dikedepankan sehingga seluruh pimpinan parpol, seluruh elemen masyarakat termasuk paslon punya tanggung jawab mendidik hal-hal baik di masyarakat dengan kebudayaan dan kreativitas, itu kan sesuatu yang baik, kenapa harus melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan persoalan di bawah," ucap Hasto.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Pilpres Jangan Lukai Bangsa

Ia pun tak ingin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti, justru malah melukai bangsa Indonesia. Terlebih lagi dapat menghancurkan, bangsa Indonesia.

"Kita enggak ingin Pemilu ini mencederai persatuan kita sebagai bangsa, maka semua harus bersama-sama dalam kompetisi itu, semua harus membuka ruang keadaban publik di dalam kompetisi. Jangan sampai kompetisi itu menghancurkan nilai-nilai kita sebagai bangsa besar," tandasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya