Moeldoko: Kita Mau Jadi Negara Besar atau Berantakan?

Kepada para relawan yang masih muda itu, Moeldoko meminta mereka menjaga Pancasila.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 18:06 WIB
Moeldoko
Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko berpesan kepada relawan untuk memperkuat ideologi Pancasila. Dia mengingatkan banyak negara yang bubar karena disusupi ideologi luar.

"Jadi kalau ingin mengembangkan ideologi lain harus waspada. Mari kita lihat betapa negara luar karena ideologi tak kuat dengan mudah negara jadi bubar. Tetapi hanya negara dengan ideologi kuat dan besar maka negara jadi besar," ujar Moeldoko saat peluncuran Go RelaOne di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).

"Kita mau jadi negara besar atau berantakan?" tanya Moeldokokepada relawan yang hadir.

Kepala Staf Kepresidenan itu menjelaskan, ideologi Pancasila merupakan ideologi terbuka dan dinamis. Diskursus Pancasila dengan isme-isme tak bakal pernah berhenti. Maka itu, sebagai warga negara harus memperkuat ideologi sendiri sebelum bermain dengan ideologi luar.

"Jadi kita yakin ideologi Pancasila ideologi yang teruji yang cocok dengan bangsa Indonesia," ucapnya.

Kepada para relawan yang masih muda itu, Moeldoko meminta mereka menjaga Pancasila. Karena 20-28 tahun mendatang Indonesia memasuki generasi emas.

"Jadi mulai sekarang harus saling perkuat ideologi perkuat persaudaraan perkuat gotong royong," pungkasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Pembangunan Sudah Tepat

Kepala Staf Kepresidenan Jend. TNI (Purn.) Dr. Moeldoko di acara penukaran dolar AS ke rupiah di Hotel Majapahit  Surabaya (20/9/2018). (Dok KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Jend. TNI (Purn.) Dr. Moeldoko di acara penukaran dolar AS ke rupiah di Hotel Majapahit Surabaya (20/9/2018). (Dok KSP)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai Presiden Joko Widodo telah berhasil mempercepat perkembangan negara Indonesia selama 4 tahun kepemimpinannya. Menurut dia, Jokowi sudah tepat memutuskan untuk membangun banyak infrastruktur demi memperbaiki konektivitas di Indonesia.

Ia mengatakan, Presiden pastinya sudah melakukan banding dengan perkembangan negara-negara lain sebelum mengambil langkah pembangunan.

"Presiden melihat, pasti melakukan benchmarking apa yang terjadi perkembangan di China, perkembangan di negara lain, kenapa negara itu berkembang. Dengan cepat jawaban pertama adalah bagaimana membangun sebuah infrastruktur dalam konteks konektivitas," ucap Moeldoko usai menghadiri seminar di Yayasan Budha Tzu Chi, Jakarta Utara, Minggu (21/10/2018).

Menurut Moeldoko, pembangunan infrastruktur bukan hanya sekedar fisik, namun konektivitas ini juga dapat menghubungkam batin antara semua keluarga di Indonesia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya