4 Candaan Jokowi dan Prabowo yang Justru Jadi Polemik

Tindak tanduk Jokowi dan Prabowo Subianto selalu menjadi bahan sorotan publik.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2018, 09:06 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 09:06 WIB
Momen Akrab Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di KPU
Dua calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan) berbincang saat pengambilan nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Prabowo mendapat nomor urut 01, sedangkan Jokowi 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tindak tanduk Jokowi dan Prabowo Subianto selalu menjadi bahan sorotan publik. Terlebih lagi saat ini keduanya mencalonkan diri sebagai peserta di Pilpres 2019, semua aksi mereka pun tak luput jadi perhatian.

Bahkan sedikit saja melontarkan candaan langsung menjadi bahan perbincangan. Khususnya candaan-candaan yang dinilai negatif seketika ramai dengan kritik dan hujatan. Berikut ulasan candaan Jokowi dan Prabowo yang jadi polemik:

1. Tampang Boyolali

Beberapa waktu lalu, capres Prabowo Subianto berkunjung ke Boyolali, Jawa Tengah. Namun kunjungan Prabowo kali ini berbuntut panjang. Sebab saat berpidato, Prabowo dinilai merendahkan warga Boyolali. Di mana dia menyebut orang Boyolali akan diusir ketika masuk ke hotel mewah.

Saat itu ketua umum Partai Gerindra itu menceritakan jika dia sudah berkeliling menyambangi hotel-hotel mewah dan mahal. "Tapi saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir, tampang kalian tampang tidak orang kaya, tampang kalian, tampang Boyolali ini, betul," katanya.

Atas ucapannya itu, sebagian warga tidak terima. Bahkan sekelompok warga Boyolali melaporkan Prabowo ke polisi. Padahal timses menyebut ucapan itu hanya candaan kepada pendukung.

2. Tegur emak-emak di Ponorogo

Sepekan kemarin, aksi capres Prabowo Subianto ramai diperbincangkan berbagai kalangan. Salah satunya saat Prabowo melakukan kunjungan ke Ponorogo. Dia sempat menegur emak-emak yang ribut berebut buku kala timses membagikannya.

"Saudara mau diam atau saya yang bicara, Saudara naik ke sini (panggung). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri," tegas Prabowo saat berada di salah satu tempat makan di Jalan KH. Ahmad Dahlan.

Akibat ucapan itu, Prabowo dinilai gampang emosi dan marah. Padahal menurut Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak itu hanya bentuk teguran.

3. Harga kalajengking

Tak beda jauh dengan Prabowo Subianto, ucapan Jokowi juga sempat menjadi perbincangan hangat publik. Kala itu, dalam forum Musrenbangnas Jokowi membahas harga komoditas-komoditas termahal di dunia. Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia, harganya masih kalah dari racun kalajengking.

"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi.

4. Bukan presiden kalau loncat seperti itu

Saat pembukaan Asian Games 2018, ada cuplikan video Jokowi naik motor gede menuju Gelora Bung Karno Jakarta. Di tengah-tengah video, peran Jokowi digantikan oleh stuntman asal Thailand untuk melakukan atraksi berbahaya.

Tahu rahasia itu, masyarakat langsung mengkritik aksi Jokowi. Tak lama Jokowi menjawab kritikan itu dengan candaan. "Masak Presiden suruh loncat? Ya namanya gila bro! Ya bukan presiden kalau loncat seperti itu," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pembukaan Asian Games bertujuan untuk menghibur masyarakat. Tim kreatif juga menawarkan beberapa pilihan adegan saat naik motor, mulai adegan yang biasa sampai adegan paling ekstrem.

Reporter : Desi Aditia Ningrum

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya