Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pendukungnya untuk tetap bekerja keras merebut suara pada Pilpres 2019.
Meski kerap diunggulkan di beberapa lembaga survei, namun Jokowi mengaku bahwa hal itu tidak menjamin kemenangan di Pilpres.
Baca Juga
Jokowi mencontohkan, bagaimana Hillary Clinton kalah dari Donald Trump ketika pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 lalu. Padahal, kata Jokowi, Hillary kerap diunggulkan di sejumlah survei.
Advertisement
"Semua survei menyatakan Hillary menang. Tak ada satu pun yang ngomong Trump menang. Tapi akhirnya apa? Akhirnya Hillary kalah, Trump menang," kata Jokowi saat mengukuhkan Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Selatan di The Sultan Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018).
Contoh Brexit
Selain di Amerika Serikat, fenomena tersebut juga terjadi di Inggris. Tepatnya ketika kejadian british exit atau brexit.
Ketika itu, kata Jokowi, Perdana Menteri Inggris saat itu David Cameroon sangat optimistis warganya tetap ingin berada dalam Uni Eropa. Namun hasilnya berbanding terbalik. Mayoritas warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.
"Perubahan lanskap politik yang cepat seperti ini bukan tidak mungkin juga terjadi di Indonesia. Ini yang harus diwaspadai," ucap Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement